Serangan Udara di Yaman Tewaskan Puluhan Migran, Houthi Tuding AS Bertanggung Jawab

Gelombang kekerasan kembali melanda Yaman setelah serangan udara dahsyat menghantam sebuah pusat penahanan migran di wilayah Saada yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Insiden tragis ini, menurut klaim dari pihak Houthi, telah merenggut nyawa sedikitnya 30 orang. Kementerian Dalam Negeri Houthi, melalui saluran televisi Al-Masirah TV, menuding Amerika Serikat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pernyataan resmi dari Kementerian Dalam Negeri Houthi menyebutkan bahwa puluhan jenazah telah berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara. Selain korban jiwa, puluhan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka serius dan saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif. Tim penyelamat dari pertahanan sipil dan Bulan Sabit Merah terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan di lokasi kejadian yang disebut sebagai "kejahatan Amerika" oleh Al-Masirah TV.

Kelompok Houthi, yang merupakan bagian dari aliansi yang dikenal sebagai "poros perlawanan" yang didukung oleh Iran, telah lama memposisikan diri sebagai penentang kebijakan AS dan sekutunya di kawasan, termasuk Israel. Mereka juga mengklaim sebagai pembela kepentingan warga Gaza di tengah konflik yang berkecamuk antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023. Dalam beberapa bulan terakhir, Houthi telah meningkatkan aktivitas militernya, termasuk meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, serta menyerang kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah, jalur perdagangan maritim vital.

Menanggapi tindakan Houthi, militer AS telah melancarkan operasi militer sejak Januari 2024 dengan tujuan untuk menghentikan serangan-serangan kelompok tersebut. Intensitas operasi militer AS di Yaman dilaporkan meningkat secara signifikan sejak kembalinya Donald Trump ke kursi kepresidenan pada Januari tahun ini. Serangan-serangan udara terhadap posisi-posisi Houthi dilaporkan terjadi hampir setiap hari selama sebulan terakhir.

Sebelumnya, media yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan bahwa serangan udara AS juga menghantam wilayah ibu kota Sanaa pada malam hari, menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka, termasuk wanita dan anak-anak. Serangan paling mematikan dilaporkan terjadi sepekan lalu, ketika serangan udara menghantam area pelabuhan bahan bakar Ras Issa di wilayah Hodeidah bagian barat, menewaskan sekitar 80 orang menurut laporan Houthi.

  • Daftar insiden serangan yang dilaporkan:

  • Serangan di Saada: Menewaskan sedikitnya 30 migran di pusat penahanan.

  • Serangan di Sanaa: Menewaskan 2 orang dan melukai beberapa lainnya.
  • Serangan di Ras Issa: Menewaskan sekitar 80 orang di pelabuhan bahan bakar.