Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Besar Dunia Akibat Perubahan Iklim: Studi Terbaru Ungkap Risiko Tinggi

Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Besar Dunia Akibat Perubahan Iklim: Studi Terbaru Ungkap Risiko Tinggi

Studi terbaru dari Nestpick, yang diberi judul "2050 Climate Change City Index", telah mengungkapkan daftar kota-kota di dunia yang berisiko tinggi mengalami dampak signifikan dari perubahan iklim, khususnya kenaikan permukaan laut. Studi ini, yang menganalisis 85 kota berdasarkan ketinggian, dampak perubahan iklim, dan kelangkaan air, menggunakan berbagai metodologi penelitian yang kredibel, termasuk karya Jean-Francois Bastin, ahli ekologi dari Universitas Ghent, dan data World Resources Institute. Metodologi ini memungkinkan peneliti untuk memproyeksikan risiko tenggelam hingga tahun 2050 dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti suhu rata-rata, perubahan permukaan laut, dan ketersediaan air.

Bangkok, ibu kota Thailand, menempati posisi teratas sebagai kota yang paling rentan terhadap kenaikan permukaan laut. Dengan ketinggian rata-rata hanya 1,5 meter di atas permukaan laut dan sejarah banjir dahsyat pada 2011 yang menewaskan ratusan orang dan merendam seperlima wilayah kota, Bangkok menghadapi ancaman serius. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperkirakan bahwa 5 juta dari 10,7 juta penduduk Bangkok berisiko terkena dampak banjir pada tahun 2070. Situasi ini diperparah oleh curah hujan tinggi dan sistem drainase yang kurang memadai, ditambah dengan penurunan tanah yang mengkhawatirkan dengan laju mencapai 120 milimeter per tahun pada tahun 1981.

Amsterdam, ibu kota Belanda, juga termasuk dalam daftar kota-kota yang berisiko tinggi. Meskipun Belanda telah memiliki sistem pengendalian banjir canggih yang terus ditingkatkan selama 50 tahun terakhir, 26% wilayah Amsterdam terletak di bawah permukaan laut, dan sebagian besar wilayah perkotaan dibangun di dekat badan air yang rentan banjir. Percepatan krisis iklim semakin meningkatkan ancaman ini.

Berikut adalah daftar 10 kota yang paling berisiko tenggelam menurut 2050 Climate Change City Index:

  • 1. Bangkok, Thailand
  • 2. Kota Ho Chi Minh, Vietnam
  • 3. Amsterdam, Belanda
  • 4. Shenzhen, China
  • 5. Melbourne, Australia
  • 6. Cardiff, Inggris
  • 7. Seoul, Korea Selatan
  • 8. Boston, Amerika Serikat
  • 9. Nairobi, Kenya
  • 10. Marrakesh, Maroko

Selain daftar tersebut, laporan World Economic Forum (WEF) tahun 2019 juga menyebutkan kota-kota lain yang terancam, termasuk Jakarta, Lagos (Nigeria), dan Dhaka (Bangladesh), berdasarkan data kota-kota yang telah mengalami banjir akibat kenaikan permukaan laut. Laporan WEF ini juga mencantumkan:

  • 1. Jakarta, Indonesia
  • 2. Lagos, Nigeria
  • 3. Houston, Texas
  • 4. Dhaka, Bangladesh
  • 5. Venesia, Italia
  • 6. Pantai Virginia, AS
  • 7. Bangkok, Thailand
  • 8. New Orleans, Louisiana, AS
  • 9. Rotterdam, Belanda
  • 10. Alexandria, Mesir

Kesimpulannya, studi ini menyoroti urgensi tindakan global untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan melindungi kota-kota pesisir dari ancaman kenaikan permukaan laut. Penelitian lebih lanjut dan kolaborasi internasional sangat penting untuk mengembangkan strategi mitigasi dan adaptasi yang efektif untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh kota-kota di seluruh dunia.