Fenomena 'Remaja Jompo': Mengapa Anak Muda Rentan Nyeri dan Pegal?

Fenomena 'Remaja Jompo': Mengapa Anak Muda Rentan Nyeri dan Pegal?

Istilah "remaja jompo" belakangan ini sering muncul di media sosial, menggambarkan kondisi anak muda yang mengalami keluhan fisik layaknya orang lanjut usia. Pegal-pegal, nyeri punggung, dan mudah lelah menjadi keluhan umum yang dialami oleh mereka yang seharusnya masih berada dalam puncak kesehatan dan kekuatan fisik.

Dr. Oryza Satria Sp.OT(K) menjelaskan bahwa keluhan ini umumnya bukan disebabkan oleh penyakit serius, melainkan lebih kepada dampak dari gaya hidup yang kurang sehat. Kebiasaan duduk terlalu lama dengan posisi yang tidak ergonomis menjadi faktor utama pemicu masalah ini.

Dampak Gaya Hidup Sedenter

Rata-rata, seseorang menghabiskan sekitar 13 jam sehari dalam posisi duduk. Gaya hidup sedenter ini telah menjadi ancaman kesehatan modern, bahkan disetarakan dengan bahaya merokok. Posisi duduk yang salah, seperti pinggang miring, membungkuk, atau siku terlalu tinggi, diperparah dengan kurangnya aktivitas fisik, mengakibatkan otot menjadi tegang dan memicu rasa pegal.

Dunia kerja modern seringkali menuntut jam kerja panjang, membuat banyak orang kesulitan meluangkan waktu untuk berolahraga. Akibatnya, tubuh menjadi kaku dan rentan terhadap nyeri. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan juga dapat memperburuk kondisi ini, karena dapat mengganggu metabolisme tubuh akibat kurangnya gerakan.

Solusi Mengatasi Keluhan

Untuk mengatasi keluhan nyeri otot dan mudah lelah, dr. Oryza menyarankan untuk meluangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga. Olahraga rutin dapat meningkatkan massa otot dan tulang, membakar lemak tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi stres.

Selain itu, penting untuk melakukan peregangan ringan secara berkala saat duduk atau bekerja. Setiap 20-30 menit, usahakan untuk berdiri, berjalan-jalan, dan melakukan stretching ringan untuk mengurangi ketegangan otot. Dengan menerapkan gaya hidup yang lebih aktif dan memperhatikan posisi tubuh saat beraktivitas, keluhan "remaja jompo" dapat dihindari dan kualitas hidup dapat ditingkatkan.