Kanada Tunda Implementasi Wajib Lapor Keberlanjutan di Tengah Ketidakpastian Global
Otoritas pasar modal Kanada, yang dikoordinasikan oleh Canadian Securities Administrators (CSA), baru-baru ini mengumumkan penundaan inisiatif-inisiatif utama yang berkaitan dengan pelaporan keberlanjutan. Langkah ini mencakup penundaan aturan wajib pelaporan risiko iklim serta revisi ketentuan terkait pelaporan keberagaman. Alasan utama di balik keputusan ini adalah untuk memberikan waktu yang cukup bagi pasar dan pelaku usaha di Kanada untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi global yang signifikan, terutama yang terjadi di Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Langkah yang diambil CSA ini dipicu oleh perubahan dinamis dalam lanskap ekonomi dan geopolitik global. Kondisi ini menciptakan ketidakpastian yang tinggi dan menimbulkan tantangan baru bagi daya saing perusahaan-perusahaan di Kanada. Penundaan ini memungkinkan CSA untuk memprioritaskan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, dan ketahanan pasar modal Kanada secara keseluruhan.
Di Uni Eropa, proses peninjauan ulang terhadap cakupan dan kompleksitas aturan pelaporan keberlanjutan sedang berlangsung melalui mekanisme yang dikenal sebagai Omnibus. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan implementasi regulasi Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD). Sementara itu, di Amerika Serikat, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) bahkan mempertimbangkan untuk membatalkan rencana aturan pelaporan iklim yang sebelumnya diusulkan.
Ketua CSA, Stan Magidson, yang juga menjabat sebagai Kepala Otoritas Sekuritas Alberta, menekankan bahwa perubahan lanskap ekonomi dan geopolitik global telah memicu ketidakpastian dan kekhawatiran di Kanada. Oleh karena itu, CSA memandang penting untuk memprioritaskan inisiatif yang dapat memperkuat posisi pasar modal Kanada di kancah global.
Keputusan CSA ini menandai perubahan arah kebijakan yang signifikan. Sebelumnya, Canadian Sustainability Standards Board (CSSB) telah merilis standar pelaporan keberlanjutan berbasis International Sustainability Standards Board (ISSB). CSA juga sempat menyatakan niatnya untuk menjadikan standar tersebut sebagai dasar bagi aturan wajib pelaporan iklim. Namun, dalam pembaruan terbarunya, CSA menyatakan bahwa standar CSSB tetap relevan sebagai panduan sukarela dan mendorong perusahaan untuk menggunakannya dalam menyusun laporan keberlanjutan mereka.
Penundaan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk pemerhati lingkungan dan keuangan hijau. Mereka berpendapat bahwa penundaan aturan pelaporan justru dapat meningkatkan risiko bagi investor dan dunia usaha. Julie Segal, Manajer Senior Pembiayaan Iklim di Environmental Defence Canada, menyebut langkah CSA sebagai sebuah kemunduran. Ia menekankan bahwa menunda kewajiban bagi dunia usaha untuk bersiap menghadapi perubahan iklim akan membuat bisnis kurang siap, investor kurang mendapatkan informasi yang memadai, dan ekonomi Kanada kehilangan daya saingnya.
Segal menambahkan bahwa perlindungan ekonomi Kanada hanya dapat dicapai melalui penerapan pelaporan risiko iklim yang transparan dan rencana transisi yang kredibel. Meskipun saat ini ditangguhkan, CSA menyatakan akan terus memantau perkembangan regulasi iklim dan keberagaman di tingkat domestik dan global. Mereka juga berkomitmen untuk meninjau kembali proyek regulasi ini di tahun-tahun mendatang.
Ketua CSSB, Wendy Berman, menegaskan bahwa meskipun pendekatan regulasi dapat berubah, kebutuhan akan informasi keberlanjutan yang kredibel dan konsisten tetap tinggi di seluruh dunia, termasuk di Kanada.
Dampak dan Reaksi:
Keputusan CSA untuk menunda mandat pelaporan iklim telah memicu berbagai reaksi dari para pemangku kepentingan. Sementara beberapa pihak memahami perlunya adaptasi terhadap perubahan global, yang lain menyuarakan keprihatinan tentang potensi dampak negatif terhadap transparansi dan akuntabilitas lingkungan.
- Pemerhati Lingkungan: Kelompok-kelompok lingkungan telah menyatakan kekecewaan yang mendalam, dengan alasan bahwa penundaan tersebut merusak upaya untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong bisnis untuk bertanggung jawab atas dampak lingkungan mereka.
- Investor: Investor yang semakin fokus pada faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) telah menyatakan keprihatinan tentang kurangnya informasi standar dan wajib yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk membuat keputusan investasi yang tepat.
- Bisnis: Tanggapan dari bisnis beragam, dengan beberapa perusahaan menyambut baik fleksibilitas tambahan, sementara yang lain khawatir tentang potensi ketidakpastian dan kesulitan dalam membandingkan kinerja mereka dengan rekan-rekan global.
Implikasi Masa Depan:
Penundaan mandat pelaporan iklim di Kanada menimbulkan pertanyaan tentang arah masa depan regulasi keberlanjutan di negara tersebut. Sementara CSA telah menyatakan komitmennya untuk meninjau kembali proyek tersebut di masa mendatang, tidak jelas kapan atau bagaimana mandat tersebut dapat dihidupkan kembali.
Dalam jangka pendek, perusahaan-perusahaan di Kanada didorong untuk terus secara sukarela mengungkapkan informasi terkait keberlanjutan, menggunakan kerangka kerja seperti standar CSSB. Namun, tanpa mandat wajib, kemungkinan akan ada variasi yang signifikan dalam kualitas dan cakupan pengungkapan, yang berpotensi mempersulit investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara akurat.
Dalam jangka panjang, Kanada perlu menyeimbangkan perlunya daya saing ekonomi dengan tanggung jawabnya untuk mengatasi perubahan iklim dan mempromosikan keberlanjutan. Hal ini mungkin memerlukan pendekatan yang lebih bernuansa terhadap regulasi keberlanjutan, yang mempertimbangkan konteks khusus Kanada sambil selaras dengan tren global.