Cak Lontong Nahkodai Ancol: Dari Panggung Komedi ke Kursi Komisaris
Komedian ternama, Cak Lontong, kini menorehkan babak baru dalam kariernya. Ia resmi didapuk sebagai salah satu Komisaris di jajaran manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Penunjukan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan baru-baru ini. Selain Cak Lontong, mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, juga turut dipercaya untuk memperkuat dewan komisaris perusahaan pengelola tempat rekreasi ikonik tersebut.
Menurut keterangan resmi dari tim Corporate Communication Ancol, penambahan figur-figur kompeten seperti Cak Lontong dan Sutiyoso diharapkan dapat memberikan angin segar dalam pengawasan dan penentuan arah bisnis perusahaan ke depannya. Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk memperkokoh posisi Ancol sebagai destinasi wisata terkemuka di Indonesia.
Nama Cak Lontong sendiri bukanlah sosok asing di dunia hiburan Tanah Air. Ia dikenal luas berkat gaya komedinya yang khas, cerdas, dan sarat akan humor absurd. Pria bernama asli Lies Hartono ini memiliki kemampuan unik dalam merangkai kata-kata menjadi kalimat-kalimat lucu yang seringkali membuat penonton berpikir sejenak sebelum akhirnya tergelak tawa. Julukan "Cak Lontong" yang melekat padanya pun memiliki cerita tersendiri. "Cak" merupakan sapaan akrab untuk pria di Jawa Timur, sementara "Lontong" merujuk pada postur tubuhnya yang tinggi dan kurus.
Perjalanan karier Cak Lontong di dunia hiburan dimulai dari panggung ludruk mahasiswa di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Bersama grup Tjap Toegoe Pahlawan, ia aktif menghibur penonton dengan lawakan khas Jawa Timuran. Bakatnya kemudian membawanya ke layar kaca nasional, di mana ia membintangi sejumlah acara komedi populer seperti Indonesia Lawak Club, Waktu Indonesia Bercanda, dan Pasahur. Popularitasnya pun meroket, hingga ia dipercaya membintangi berbagai iklan dan film komedi.
Tidak hanya dikenal sebagai seorang komedian, Cak Lontong juga memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia adalah seorang insinyur elektro lulusan ITS Surabaya. Setelah menyelesaikan studinya, ia sempat bekerja di sebuah perusahaan konsultan elektro Jepang. Namun, panggilan jiwa untuk menghibur masyarakat akhirnya membawanya kembali ke dunia lawak. Keputusan ini membuktikan bahwa Cak Lontong lebih memilih untuk berkontribusi dalam menciptakan tawa dan kebahagiaan bagi banyak orang.
Kiprah Cak Lontong tidak hanya terbatas pada dunia hiburan. Pada Pilgub Jakarta periode lalu, ia pernah didapuk menjadi juru bicara salah satu pasangan calon. Meskipun demikian, ia tetap dikenal sebagai sosok yang netral dan profesional.
Dengan pengalamannya yang luas di berbagai bidang, Cak Lontong diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Ancol sebagai destinasi wisata yang unggul dan berdaya saing. Penunjukannya sebagai komisaris menjadi bukti bahwa komedi tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga dapat menjadi jembatan untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.