Sucofindo Jadi Verifikator Independen, Dorong Ekspansi Pendanaan Hijau di Indonesia

Sucofindo Perkuat Ekosistem Pendanaan Berkelanjutan di Indonesia

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – PT Sucofindo kini resmi menjadi Lembaga Verifikasi dan Validasi (LVV) terakreditasi dalam skema Climate Bonds Standard and Certification dari Climate Bonds Initiative (CBI). Langkah ini menandai babak baru dalam upaya memperkuat ekosistem pendanaan hijau di Indonesia, dengan menghadirkan mekanisme verifikasi yang lebih solid dan terpercaya.

Peran Sucofindo sebagai LVV mencakup pelaksanaan asesmen dan verifikasi terhadap berbagai instrumen keuangan berkelanjutan, termasuk obligasi hijau, obligasi sosial, dan obligasi berkelanjutan. Dengan validasi independen ini, diharapkan kepercayaan investor terhadap instrumen-instrumen tersebut akan meningkat, sekaligus mempercepat pertumbuhan pasar keuangan yang berorientasi pada pencapaian target iklim global.

Sean Kidney, CEO & Co-Founder Climate Bonds Initiative, menyambut baik penunjukan Sucofindo. Ia menyatakan bahwa keahlian dan pengalaman Sucofindo akan menjadi aset berharga bagi Indonesia dalam memperluas akses ke pendanaan berkelanjutan. Menurutnya, langkah ini akan mendukung Indonesia dalam mencapai target iklim yang telah ditetapkan.

"Posisi Indonesia sebagai pemimpin regional dalam penerbitan obligasi GSS+ semakin diperkuat dengan hadirnya Sucofindo sebagai LVV. Kemitraan ini akan mengakselerasi pertumbuhan pasar dan membantu para penerbit dalam mengakses pembiayaan hijau yang dibutuhkan," ujar Sean Kidney.

Budi Utomo, Direktur Layanan Industri PT Sucofindo, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam memperkokoh posisinya di ekosistem keuangan berkelanjutan. Ia menyoroti pengalaman luas Sucofindo sebagai validator dan verifikator terpercaya untuk proyek karbon dan standar bangunan hijau.

"Tim ahli kami memiliki keahlian teknis dan finansial yang terintegrasi, serta pemahaman mendalam mengenai teknologi yang digunakan dalam proyek-proyek yang memenuhi syarat pembiayaan iklim, seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, bangunan ramah lingkungan, dan transportasi publik," jelas Budi Utomo.

Lebih lanjut, Budi Utomo menekankan komitmen Sucofindo untuk meningkatkan kepercayaan klien dalam mengembangkan dan memelihara instrumen utang hijau mereka. Ia berharap, langkah ini akan mendorong pertumbuhan portofolio investasi iklim di Indonesia dan seluruh kawasan Asia-Pasifik.

Potensi Indonesia dalam Pasar Obligasi Berkelanjutan

Saat ini, Indonesia telah menerbitkan obligasi hijau, sosial, berkelanjutan, dan berbasis keberlanjutan (GSS+) dengan nilai kumulatif mencapai 16,2 miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, 11,5 miliar dollar AS berasal dari penerbitan obligasi negara. Dengan pencapaian ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai penerbit obligasi negara terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Kehadiran Sucofindo sebagai LVV diharapkan dapat semakin memacu pertumbuhan pasar obligasi berkelanjutan di Indonesia. Verifikasi independen yang dilakukan oleh Sucofindo akan memberikan keyakinan kepada investor bahwa dana yang diinvestasikan benar-benar digunakan untuk proyek-proyek yang ramah lingkungan dan memberikan dampak sosial positif.

PT Sucofindo, yang didirikan pada tahun 1956, merupakan perusahaan terkemuka di bidang inspeksi, pengujian, sertifikasi, dan konsultansi lintas sektor industri. Sebagai bagian dari Holding BUMN Jasa Survei atau ID Survey, Sucofindo terus berinovasi untuk menyediakan layanan berkualitas tinggi yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.