Gubernur Banten Soroti Kebutuhan Khusus Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Disabilitas
Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan pentingnya penanganan khusus dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak disabilitas. Pernyataan ini disampaikan mengingat kompleksitas kebutuhan nutrisi anak berkebutuhan khusus (ABK). Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pihak swasta, untuk berpartisipasi aktif dalam memastikan keberhasilan program ini.
Andra Soni menyoroti bahwa penyediaan makanan bergizi untuk ABK bukanlah tugas yang sederhana. ABK seringkali memiliki sensitivitas terhadap bahan makanan tertentu yang dapat memengaruhi kondisi emosional dan fisik mereka. Hal ini diungkapkan saat uji coba program MBG di Sekolah Khusus (SKh) Negeri 1 Tangerang Selatan. Uji coba ini diinisiasi oleh Yayasan Inklusi Pelita Bangsa dengan fokus pada SKh di wilayah Tangerang Raya. Acara tersebut juga dihadiri oleh Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Reda Mantovani.
Program ini menyasar sekitar 1.500 siswa sekolah khusus di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Tangerang Selatan. Mereka akan menerima makanan bergizi selama satu minggu, yang diproduksi oleh UMKM lokal dengan standar yang telah ditetapkan melalui konsultasi dengan pihak sekolah.
"Kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi. Kami sangat bersyukur karena saat ini pihak swasta telah menunjukkan kesediaannya untuk membantu. Banten memiliki banyak perusahaan yang ingin berkontribusi, namun selama ini kami belum mampu memberikan arahan yang tepat," ujar Andra kepada awak media.
Reda Mantovani, tokoh penggerak isu disabilitas, menambahkan bahwa saat ini belum ada kelompok yang secara khusus membahas implementasi program MBG bagi anak disabilitas. Ia menyampaikan inisiatif kelompok difabel untuk mengisi kekosongan ini, dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki perhatian terhadap isu disabilitas, mengingat pemerintah masih memfokuskan perhatian pada kelompok yang lebih umum.
Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:
- Gubernur Banten menekankan perlunya penanganan khusus untuk program MBG bagi anak disabilitas.
- ABK memiliki sensitivitas terhadap jenis makanan tertentu.
- Uji coba program MBG dilakukan di SKh Negeri 1 Tangerang Selatan oleh Yayasan Inklusi Pelita Bangsa.
- Program menyasar 1.500 siswa sekolah khusus di Tangerang Raya.
- UMKM lokal dilibatkan dalam penyediaan makanan dengan standar yang ditetapkan.
- Kolaborasi dengan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan program.
- Kelompok difabel berinisiatif mengisi kekosongan fokus pada MBG untuk anak disabilitas.
Implementasi program MBG untuk anak disabilitas memerlukan perencanaan yang matang dan melibatkan berbagai pihak. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Banten.