Presiden Prabowo Agendakan Pertemuan dengan Delegasi Industri Korsel di Istana Merdeka
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan dari Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin, 28 April 2025, pukul 11.00 WIB. Pertemuan ini menjadi sorotan di tengah upaya peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan kepada wartawan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi bilateral dan memperluas kerja sama antara kedua negara. Diharapkan, pertemuan ini dapat membuka peluang investasi yang lebih besar bagi kedua negara, khususnya di sektor-sektor strategis.
FKI sendiri merupakan organisasi nirlaba dan independen yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1961. Organisasi ini beranggotakan sejumlah konglomerat besar Korea Selatan, dan memiliki peran penting dalam mempromosikan kebijakan ekonomi yang sehat secara global, serta memajukan sistem ekonomi pasar bebas dan pembangunan Korea Selatan.
FKI saat ini memiliki 470 anggota, termasuk 400 perusahaan terkemuka seperti GS Corporation, Samsung Electronics, Kumho Industrial, Korean Airlines, Hanwha Corporation, Hyundai Motor, Daelim Industrial, LG, POSCO, dan Doosan Construction. Kehadiran perwakilan dari perusahaan-perusahaan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembahasan peluang investasi di Indonesia.
Pertemuan ini menjadi menarik perhatian publik, terutama setelah batalnya investasi perusahaan asal Korea Selatan, LG, dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV battery) di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani, menjelaskan bahwa pembatalan investasi tersebut dipicu oleh keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak melanjutkan investasi dari konsorsium yang dipimpin oleh LG. Keputusan ini didasarkan pada surat resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tertanggal 31 Januari 2025.
Rosan menekankan bahwa keputusan pembatalan investasi tersebut bukan berasal dari pihak LG dan konsorsium asal Korea Selatan, melainkan dari pihak pemerintah Indonesia. Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan bahwa LG yang pertama kali memutuskan untuk membatalkan investasi tersebut.
- GS Corporation
- Samsung Electronics
- Kumho Industrial
- Korean Airlines
- Hanwha Corporation
- Hyundai Motor
- Daelim Industrial
- LG
- POSCO
- Doosan Construction