Lewotobi Laki-laki Erupsi, Warga Larantuka Panik Akibat Suara Gemuruh Dahsyat
Larantuka Dilanda Kepanikan Akibat Gemuruh Erupsi Lewotobi Laki-laki
Larantuka, Flores Timur, NTT - Warga Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dikejutkan oleh suara gemuruh dahsyat yang menyertai erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (27/4/2025) malam. Suara keras ini memicu kepanikan di kalangan penduduk setempat, memaksa mereka untuk mencari tahu sumber ledakan yang misterius itu.
Maria Kabelen, seorang warga Larantuka berusia 36 tahun, menggambarkan pengalamannya saat suara gemuruh itu terdengar. "Saya sedang bersiap untuk tidur ketika tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat kuat," ujarnya. "Saya sangat kaget dan panik karena gemuruhnya sangat keras." Awalnya, Maria menduga suara itu berasal dari ledakan di sekitar rumahnya atau mungkin ban mobil yang pecah.
Setelah keluar rumah, Maria mendapati tetangga dan warga lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka pun bersama-sama mencari informasi untuk mengetahui penyebab suara gemuruh tersebut. "Setelah mencari tahu dari berbagai sumber, akhirnya kami mengetahui bahwa suara itu berasal dari Gunung Lewotobi Laki-laki yang sedang erupsi," jelas Maria.
Bernadus Purab (39), warga lainnya, juga mengungkapkan pengalamannya. Ia menuturkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki telah menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan selama sepekan terakhir. "Ini sudah tiga kali kami mendengar gemuruh yang sangat kuat," katanya. "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya."
Bernadus berharap erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki segera mereda sehingga aktivitas warga, terutama mereka yang tinggal di lereng gunung, dapat kembali normal. Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini adalah Level III Siaga.
Menurut Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro, erupsi tersebut terjadi pada pukul 21.15 Wita dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 1 menit 4 detik. Letusan ini menghasilkan kolom abu setinggi 4.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 5.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah utara dan timur laut. "Erupsi ini juga disertai dengan dentuman keras," imbuh Herman.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan gemuruh yang menyertainya telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga Larantuka. Mereka berharap pihak berwenang dapat terus memberikan informasi terkini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi keselamatan masyarakat. Warga juga diimbau untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.