Operasional Whoosh Terhambat: KCIC Imbau Warga Tidak Bermain Layangan di Sekitar Jalur Kereta Cepat
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur kereta cepat Whoosh. Imbauan ini dikeluarkan menyusul terjadinya sejumlah insiden yang mengakibatkan terganggunya operasional kereta cepat tersebut.
Menurut General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, aktivitas bermain layangan di dekat jalur Whoosh sangat berpotensi membahayakan perjalanan kereta, merusak infrastruktur kelistrikan, serta mengganggu kenyamanan ribuan penumpang. Ia menekankan pentingnya menjaga area sejauh 500 meter dari sisi kiri dan kanan trase Whoosh agar terbebas dari aktivitas yang dapat membahayakan keselamatan.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk mematuhi larangan bermain layangan dalam radius 500 meter dari jalur Whoosh. Partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi transportasi masa depan Indonesia," ujar Eva dalam keterangan tertulisnya.
KCIC mencatat, sejak awal tahun 2025, telah terjadi 32 insiden gangguan perjalanan Whoosh yang disebabkan oleh benang layangan yang tersangkut pada jaringan Listrik Aliran Atas (LAA) maupun pantograf kereta. Insiden-insiden ini memaksa kereta untuk mengurangi kecepatan bahkan berhenti sementara untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan jalur. Dampaknya, perjalanan menjadi terhambat dan kenyamanan penumpang terganggu.
Benang layangan yang melilit komponen LAA atau pantograf dapat menyebabkan kerusakan listrik dan gangguan teknis. Dalam beberapa kasus, KCIC bahkan harus melakukan perawatan intensif hingga penggantian komponen, yang berakibat pada berkurangnya jumlah sarana yang siap beroperasi. Hal ini tentu dapat mengganggu jadwal perjalanan dan pelayanan kepada penumpang.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, KCIC telah menyiagakan 530 petugas pengamanan yang berjaga selama 24 jam setiap 500 meter di sepanjang jalur Whoosh. Selain itu, jalur kereta cepat juga dilengkapi dengan sistem deteksi benda asing serta 1.396 CCTV yang tersebar untuk memantau dan memastikan keamanan operasional. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko gangguan akibat aktivitas layangan.
Selain upaya pengamanan, KCIC juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebanyak 34 kegiatan sosialisasi telah dilakukan di sekolah-sekolah dan permukiman warga di sekitar jalur Whoosh untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya bermain layangan di dekat jalur kereta. KCIC juga bekerja sama dengan komunitas layang-layang dan pihak keamanan setempat untuk mengurangi potensi risiko dari aktivitas tersebut.
KCIC mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kelancaran operasional kereta cepat Whoosh. Dengan mematuhi larangan bermain layangan di sekitar jalur kereta, masyarakat turut berkontribusi dalam menciptakan transportasi yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.