Ruben Amorim Ungkap Tantangan Berat di Manchester United: Tanpa Penyesalan Hadapi Tengah Musim yang Sulit

Manchester United terus berjuang di bawah arahan Ruben Amorim, yang mengambil alih kursi kepelatihan dari Erik ten Hag pada November 2024. Namun, performa Setan Merah belum menunjukkan perbaikan signifikan, dengan catatan 13 kemenangan, 9 hasil imbang, dan 12 kekalahan sejak kedatangan Amorim.

Posisi Manchester United di klasemen sementara Premier League menjadi sorotan tajam. Mereka terpuruk di peringkat ke-15 dengan hanya mengumpulkan 38 poin dan selisih gol minus delapan. Situasi ini memicu pertanyaan tentang faktor-faktor yang menyebabkan performa buruk tim.

Salah satu kendala utama yang dihadapi Amorim adalah ketidaksesuaian antara skuad yang ada dengan filosofi permainannya. Ia mewarisi tim yang dibangun oleh Ten Hag, yang memiliki pendekatan taktik berbeda. Amorim lebih menyukai formasi tiga bek dengan pola dasar 3-4-3, sementara MU sebelumnya dilatih untuk bermain dengan formasi 4-2-3-1.

Selain itu, keputusan klub untuk melepas beberapa pemain depan kunci seperti Marcus Rashford dan Antony pada jendela transfer Januari tanpa mendatangkan pengganti semakin memperumit situasi. Amorim harus beradaptasi dengan sumber daya yang terbatas dan mencoba memaksimalkan potensi pemain yang ada.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Amorim ditanya apakah ia menyesal menerima tawaran untuk bergabung dengan MU di tengah musim. Dengan jujur, ia mengakui bahwa pada awalnya ia merasa ragu dengan keputusan tersebut, mengingat banyaknya masalah yang dihadapi tim.

"Jika Anda bertanya kepada saya empat bulan lalu, dengan semua masalah ini, mungkin saya merasa seharusnya lebih tegas untuk mengatakan saya akan mulai di awal musim (depan)," ujarnya.

Namun, Amorim menambahkan bahwa ia kini melihat pengalaman ini sebagai sesuatu yang berharga untuk masa depan. Ia percaya bahwa kesulitan yang dihadapi saat ini akan membantu tim untuk mempersiapkan diri lebih baik dalam beberapa tahun mendatang.

"Tapi sekarang, saya merasa ini sesuatu yang akan membantu kami ke depannya. Kami sangat menderita di sini. Ada banyak rasa frustrasi tetapi saya merasa pada saat ini, mungkin karena kami mendekati akhir musim, inilah waktu terpenting untuk, mungkin, beberapa tahun ke depan," imbuhnya.

"Kami akan menggunakan semua informasi yang ada demi mempersiapkan diri lebih baik buat beberapa tahun ke depan, jadi tak ada penyesalan," tegas pelatih berusia 40 tahun itu. Amorim menegaskan komitmennya untuk membawa Manchester United kembali ke puncak kejayaan, meskipun ia mengakui bahwa perjalanan ini akan penuh tantangan.

Amorim dan staf pelatihnya sedang bekerja keras untuk mengevaluasi skuad, mengidentifikasi area yang perlu diperkuat, dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk meningkatkan performa tim. Ia berharap bahwa dengan dukungan penuh dari klub dan para penggemar, Manchester United dapat segera kembali bersaing di level tertinggi.