Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus: Basilika Santa Maria Maggiore Jadi Pilihan Abadi

Basilika Santa Maria Maggiore di Roma kini menjadi tempat peristirahatan terakhir Paus Fransiskus. Vatikan telah merilis foto-foto yang memperlihatkan makam sederhana namun penuh makna tersebut.

Sebuah mawar putih tunggal tampak diletakkan di atas lempengan batu yang bertuliskan nama Paus Fransiskus. Salib yang diterangi lampu sorot menjadi simbol utama di atas pusaranya. Pemilihan Santa Maria Maggiore sebagai lokasi pemakaman memiliki makna mendalam bagi mendiang Paus. Basilika ini merupakan salah satu dari empat basilika utama di Roma, dan menjadi tempat yang sering dikunjungi Paus Fransiskus, bahkan sebelum menjabat sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik.

Ribuan pelayat, termasuk umat Katolik dari seluruh dunia, telah memadati area di luar basilika sejak Minggu pagi. Mereka datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang wafat pada usia 88 tahun. Kedekatan Paus Fransiskus dengan Santa Maria Maggiore didasari oleh devosinya kepada Virgin Mary. Basilika ini menjadi gereja pertama yang didedikasikan untuk Bunda Maria pada abad ke-4.

Lokasi basilika yang berada di dekat Colosseum dan stasiun Termini, di luar batas Vatikan, menunjukkan preferensi Paus Fransiskus yang berbeda dari tradisi pemakaman paus sebelumnya. Seorang pendeta senior mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus secara pribadi menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan di sana, terinspirasi oleh sosok Virgin Mary.

Upacara pemakaman Paus Fransiskus dihadiri oleh para pemimpin negara, kepala pemerintahan, dan tokoh-tokoh penting dari berbagai belahan dunia. Ratusan ribu umat Katolik juga turut hadir, memadati jalan-jalan menuju Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir. Lantunan himne terdengar melalui pengeras suara, sesekali bercampur dengan suara helikopter yang melintas di atas kepala. Kardinal Giovanni Battista Re, dalam homilinya, menyoroti warisan Paus Fransiskus yang selalu menyerukan persatuan dan perdamaian, "membangun jembatan, bukan tembok". Pemakaman ini juga menjadi ajang pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Setelah upacara pemakaman, peti jenazah Paus Fransiskus dibawa dalam prosesi melalui jalan-jalan Roma. Diperkirakan 140.000 orang berbaris di sepanjang jalan, memberikan penghormatan dengan tepuk tangan dan lambaian tangan saat mobil jenazah melewati Colosseum, Forum, dan Altare della Patria di Piazza Venezia.

Dengan berakhirnya masa berkabung, perhatian kini tertuju pada pemilihan paus baru. Jadwal konklaf belum ditetapkan, tetapi diperkirakan akan dimulai pada awal Mei, dengan melibatkan 135 kardinal, menjadikannya konklaf terbesar dalam sejarah modern.