Evakuasi Anggota Tim SAR dalam Pencarian Iptu Tomi Marbun Terhambat Medan Ekstrem
Operasi pencarian intensif terhadap Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun, terus berlanjut di wilayah Manokwari, Papua Barat. Tim gabungan dari berbagai satuan, termasuk SAR Korbrimob Polri, dikerahkan untuk menyisir area hutan yang diduga menjadi lokasi hilangnya perwira polisi tersebut.
Pencarian dilakukan melalui tiga metode utama:
- Penyisiran Udara: Helikopter digunakan untuk memantau area dari ketinggian, memberikan pandangan luas terhadap medan yang sulit dijangkau melalui jalur darat atau air.
- Penyisiran Air: Longboat menyusuri Kali Rawara, membagi area pencarian menjadi Zona Merah, Kuning, dan Hijau, masing-masing dengan tingkat kesulitan dan risiko yang berbeda.
- Penyisiran Darat: Tim berjalan kaki menembus hutan lebat dan rawa-rawa, dipimpin langsung oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir.
Namun, upaya pencarian ini diwarnai insiden yang menimpa salah satu anggota tim SAR. Bharatu Komang Ngurah, personel Satgas SAR Korbrimob Polri, disengat kawanan lebah saat menyisir area antara Kali Cempedak dan lokasi yang diduga menjadi titik hilangnya Iptu Tomi. Sengatan tersebut menyebabkan kondisi Bharatu Komang Ngurah sempat kritis, sehingga memerlukan evakuasi darurat.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Medan yang berat, termasuk arus sungai yang deras, menjadi penghalang utama. Helikopter yang dikerahkan sempat kesulitan mendarat karena landing zone tertutup air. Setelah beberapa kali manuver yang gagal, helikopter terpaksa kembali ke posko untuk konsolidasi.
Berkat kesigapan tim evakuasi dan Subsatgas Dokkes, serta semangat para personel di lapangan, Bharatu Komang Ngurah akhirnya berhasil dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis. Insiden ini menjadi pengingat akan tantangan berat dan risiko tinggi yang dihadapi tim SAR dalam operasi pencarian di wilayah Papua Barat.
Fokus pencarian saat ini tertuju pada Zona Merah, area yang dianggap rawan perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan diyakini sebagai titik hilangnya Iptu Tomi Marbun. Zona Merah ini mencakup area seluas 132 kilometer persegi, membentang sepanjang 22 kilometer mengikuti aliran Kali Rawara, dengan lebar area pencarian sekitar 300 meter dari bibir kali.
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, memimpin langsung penyisiran darat dengan melibatkan 120 personel gabungan, terdiri dari SAR Brimob, pengamanan Brimob, dan Polres Teluk Bintuni. Tim bergerak dengan hati-hati, meneliti setiap bagian area yang dilintasi, termasuk semak belukar, hutan belantara, tumpukan kayu, dan area-area tersembunyi di sepanjang tepian kali.
Polda Papua Barat menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan operasi pencarian hingga Iptu Tomi Marbun ditemukan. Pihaknya mengharapkan kesabaran dan dukungan doa dari semua pihak agar tim dapat segera menemukan titik terang keberadaan perwira polisi tersebut. Kondisi alam yang tidak bersahabat, seperti hujan lebat, angin kencang, dan arus sungai yang kuat, menjadi tantangan tersendiri dalam operasi pencarian ini.