Suplementasi Vitamin D: Efektivitasnya dalam Mencegah Flu Dipertanyakan dalam Studi Terbaru
Sebuah analisis komprehensif yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet menyoroti efektivitas suplemen vitamin D dalam mencegah infeksi saluran pernapasan akut, seperti influenza atau yang lebih dikenal dengan flu biasa. Studi ini, yang menggabungkan data dari puluhan ribu peserta, menantang keyakinan sebelumnya tentang peran penting vitamin D dalam pencegahan penyakit pernapasan.
Analisis tersebut melibatkan penggabungan data dari 46 studi yang melibatkan lebih dari 64.000 peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D tidak memberikan perlindungan signifikan secara statistik terhadap infeksi pernapasan akut. Temuan ini konsisten di berbagai kelompok usia, dosis vitamin D yang berbeda, dan kadar vitamin D awal peserta. Penelitian ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas suplementasi vitamin D dalam mencegah infeksi saluran pernapasan.
Vitamin D sendiri telah lama dikenal memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan tulang dan fungsi neuromuskular. Selain itu, vitamin ini juga diketahui memiliki sifat anti-inflamasi. Namun, studi terbaru ini memberikan bukti bahwa konsumsi suplemen vitamin D secara rutin tidak secara signifikan mengurangi risiko seseorang terkena flu atau infeksi pernapasan lainnya.
Profesor Carlos A. Camargo, Jr. dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang merupakan salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa meskipun vitamin D memang memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan banyak orang memiliki kadar vitamin D yang rendah, pemberian suplemen vitamin D secara rutin belum tentu efektif dalam mencegah infeksi pernapasan. Hal ini menunjukkan bahwa kompleksitas sistem kekebalan tubuh dan interaksinya dengan vitamin D mungkin lebih rumit dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pulmonologis Neil W. Schluger, MD, dari New York Medical College, yang tidak terlibat langsung dalam penelitian ini, menambahkan bahwa tinjauan sebelumnya pada tahun 2021 sempat mengindikasikan manfaat kecil dari suplementasi vitamin D dalam mencegah infeksi saluran pernapasan akut. Namun, temuan tersebut hampir tidak mencapai signifikansi statistik. Dengan penambahan data dari uji coba terkontrol acak berskala besar yang lebih baru, bukti mengenai pengurangan risiko infeksi saluran pernapasan akut yang signifikan secara statistik atau klinis pada orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D menjadi semakin lemah.
Walaupun hasil studi ini menunjukkan kurangnya manfaat suplementasi vitamin D dalam mencegah infeksi pernapasan, penting untuk dicatat bahwa menjaga kadar vitamin D yang cukup tetap esensial untuk kesehatan secara keseluruhan. Vitamin D mendukung fungsi kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, dan mendukung fungsi neuromuskular. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam mengurangi peradangan.
Suplementasi vitamin D mungkin masih bermanfaat bagi individu dengan kadar vitamin D yang sangat rendah atau mereka yang menderita kondisi medis tertentu, seperti osteoporosis. Dalam kasus tersebut, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan untuk menentukan apakah suplementasi vitamin D diperlukan.
Sebagai alternatif untuk mencegah infeksi saluran pernapasan, para ahli kesehatan merekomendasikan beberapa langkah pencegahan yang lebih efektif, meliputi:
- Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.
- Menghindari penggunaan produk tembakau dalam bentuk apapun.
- Memastikan vaksinasi yang direkomendasikan, terutama untuk virus dan bakteri penyebab pneumonia.
Langkah-langkah ini terbukti lebih efektif dalam mengurangi risiko infeksi pernapasan dibandingkan dengan mengandalkan suplemen vitamin D, kecuali jika diresepkan oleh dokter karena alasan medis tertentu. Studi ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik terhadap kesehatan, yang mencakup gaya hidup sehat dan vaksinasi, daripada hanya bergantung pada suplemen vitamin tunggal.