Upacara pemakaman Paus Fransiskus telah dilaksanakan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, menandai tempat peristirahatan terakhir bagi pemimpin umat Katolik sedunia tersebut. Prosesi pemakaman berlangsung pada pukul 13.00 waktu setempat, dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo yang bertugas mengatur jalannya pemakaman dan persiapan konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.

Basilika Santa Maria Maggiore, salah satu dari empat basilika utama di Roma, memiliki makna mendalam bagi Paus Fransiskus. Kedekatan Paus dengan gereja ini tercermin dari kebiasaannya untuk selalu mengunjungi basilika tersebut setiap kali kembali ke Roma setelah melakukan perjalanan ke luar negeri. Dedikasi khusus Paus Fransiskus kepada Perawan Maria, yang mana Santa Maria Maggiore menjadi gereja pertama yang didedikasikan untuknya pada abad ke-4, menjadi salah satu alasan utama pemilihan lokasi ini sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.

Wasiat Paus Fransiskus untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore terungkap melalui penuturan Pastor Senior Santa Maria Maggiore, Rolandas Makrickas. Pada Mei 2022, Makrickas bertanya kepada Paus Fransiskus mengenai kemungkinan dimakamkan di sana, mengingat frekuensi kunjungannya ke basilika tersebut. Awalnya, Paus Fransiskus merujuk pada tradisi pemakaman para Paus di Santo Petrus. Namun, seminggu kemudian, Paus Fransiskus menghubungi Makrickas dan menyampaikan pesan dari Perawan Maria yang memintanya untuk mempersiapkan makam di Basilika Santa Maria Maggiore. Pesan ini menjadi dasar keputusan Paus Fransiskus untuk memilih basilika tersebut sebagai tempat peristirahatan abadinya.

• Basilika Santa Maria Maggiore merupakan salah satu gereja tertua di Roma.
• Paus Fransiskus memiliki kedekatan khusus dengan gereja ini dan Perawan Maria.
• Wasiat Paus Fransiskus untuk dimakamkan di sana diungkap oleh Pastor Rolandas Makrickas.
• Upacara pemakaman dipimpin oleh Kardinal Kevin Farrell.
• Basilika ini menjadi tempat peristirahatan abadi Paus Fransiskus.