Bupati Banyumas Prioritaskan Penyelesaian Aset dan Infrastruktur, Tolak Konsep 100 Hari Kerja

Bupati Banyumas Prioritaskan Penyelesaian Aset dan Infrastruktur, Tolak Konsep 100 Hari Kerja

Sadewo Tri Lastiono, Bupati Banyumas yang baru dilantik, memulai masa jabatannya dengan pendekatan yang berbeda dari kebiasaan. Sejak hari pertama setelah mengikuti kegiatan retreat, Senin (3/3/2025), ia tegas menolak konsep program 100 hari kerja yang lazim diterapkan oleh kepala daerah baru. Bagi Sadewo, pencapaian pemerintahan selama lima tahun masa jabatannya tidak dapat diukur hanya dalam jangka waktu sesingkat itu. “Program lima tahun tidak bisa dinilai hanya dalam 100 hari,” tegasnya kepada awak media. Sikap ini mencerminkan visi kepemimpinannya yang berorientasi pada pembangunan jangka panjang dan berkelanjutan bagi Kabupaten Banyumas.

Hari pertama kepemimpinannya ditandai dengan serangkaian kegiatan formal. Ia memimpin apel pagi di halaman Pendopo Bupati, dihadiri oleh seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Banyumas. Setelah apel, berlangsung serah terima jabatan dari pejabat bupati sebelumnya, disusul rapat paripurna dan penyampaian pidato sambutan. Dalam pidatonya, Sadewo menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan masyarakat Banyumas pasca-Pilkada. Ia menyerukan sinergi dan kolaborasi dalam membangun daerah, dengan slogan “Brayan bareng mbangun Banyumas” yang bermakna “bersama-sama membangun Banyumas”. Ia mengajak masyarakat untuk melupakan perbedaan pilihan politik dan fokus pada pembangunan bersama.

Namun, daripada merumuskan program-program jangka pendek, Sadewo memfokuskan perhatian pada sejumlah permasalahan mendesak yang memerlukan penanganan segera. Salah satu prioritas utamanya adalah menyelesaikan sengketa aset Kebondalem yang melibatkan pemerintah daerah dan pihak swasta. “Kami akan fokus pada penyelesaian persoalan-persoalan yang mendesak, dan sengketa Kebondalem merupakan salah satu prioritas,” ungkap Sadewo. Langkah ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan.

Selain itu, peningkatan pelayanan publik juga menjadi perhatian utama. Sadewo berencana untuk memperluas saluran aduan masyarakat, khususnya terkait infrastruktur. Ia akan mempertahankan “Lapak Aduan” yang sudah ada dan menambahkan kanal khusus untuk pengaduan masalah infrastruktur, guna memastikan agar setiap laporan kerusakan jalan dan fasilitas publik lainnya ditangani secara cepat dan efektif. “Tujuannya agar tidak ada lagi jalan berlubang yang penanganannya terlambat,” tambahnya. Inisiatif ini mencerminkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Banyumas.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah direncanakan, Bupati Sadewo berharap dapat membawa perubahan positif dan signifikan bagi masyarakat Banyumas selama masa kepemimpinannya. Fokusnya pada penyelesaian masalah mendesak dan peningkatan pelayanan publik menunjukkan pendekatan kepemimpinan yang pragmatis dan berorientasi pada hasil nyata bagi kesejahteraan masyarakat.