Seruan untuk Revitalisasi Pemikiran Soekarno Melalui Kursus Politik Intensif
Momentum peringatan semangat Konferensi Asia Afrika di kantor pusat PDI Perjuangan, Jakarta, memunculkan seruan penting dari kalangan sejarawan dan aktivis. Ita Fatia Nadia, seorang tokoh yang concern terhadap sejarah bangsa, menyampaikan permintaan khusus kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk menghidupkan kembali tradisi kursus politik yang berfokus pada pendalaman pemikiran-pemikiran Soekarno, terutama ditujukan bagi kaum perempuan.
Ita Fatia Nadia menjelaskan bahwa dahulu, ibunya secara rutin mengikuti kursus politik yang diadakan oleh Soekarno. Dalam kursus tersebut, Soekarno tidak hanya membahas ideologi nasional, tetapi juga membuka wawasan tentang internasionalisme, Marxisme, dan pentingnya solidaritas antar bangsa. Hal ini menginspirasi Ita untuk mendorong PDI-P, sebagai partai yang memiliki akar ideologis dengan Soekarno, untuk kembali mengaktifkan forum-forum diskusi mendalam semacam itu.
"Saya memohon dengan sangat kepada Ibu Megawati untuk menyelenggarakan kursus politik berbasis sejarah kebangsaan kita, terutama bagi kaum perempuan, agar kader-kader perempuan PDI-P dapat menjadi kekuatan politik yang disegani di panggung dunia," ujar Ita dengan penuh semangat.
Menanggapi seruan tersebut, Ketua DPP PDI-P Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa sebenarnya PDI-P telah memiliki program kaderisasi internal yang meliputi berbagai tingkatan pendidikan politik, mulai dari kursus kader pratama hingga guru kader, termasuk program khusus untuk kader perempuan. Materi dalam kursus-kursus ini mencakup berbagai aspek ideologi partai dan sejarah perjuangan bangsa.
Ganjar Pranowo mengakui bahwa selama ini materi-materi kursus tersebut masih bersifat internal dan belum dibuka untuk publik. Namun, ia menyambut baik usulan untuk lebih mempublikasikan pemikiran-pemikiran Soekarno dan sejarah perjuangan bangsa, terutama peran penting perempuan Indonesia dalam sejarah tersebut.
"Banyak sekali sejarah yang belum terungkap saat ini, dan catatan tentang perempuan-perempuan Indonesia yang hebat dapat memberikan inspirasi kepada kader partai, khususnya perempuan, untuk terus belajar dan berkontribusi," kata Ganjar.
PDI-P berencana untuk menerbitkan kembali buku-buku lama yang relevan dengan pemikiran Soekarno dan sejarah perjuangan bangsa, serta menerbitkan buku-buku baru yang merupakan hasil dari diskusi internal partai. Langkah ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang pemikiran Soekarno dan sejarah bangsa, serta menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam pembangunan bangsa.