Jakarta Berupaya Tingkatkan Posisi di Peringkat Kota Global
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyoroti peringkat Jakarta sebagai kota global yang saat ini berada di posisi ke-74 dari 156 kota. Hal ini diungkapkan dalam sambutannya pada acara Lebaran Betawi 2025 di Monas.
Menurut Pramono, posisi Jakarta masih tertinggal dibandingkan dengan kota-kota besar di negara tetangga. Ia mencontohkan Manila, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Singapura sebagai kota-kota yang memiliki peringkat lebih tinggi.
"Sebagai kota global, Jakarta ini ranking 74 dari 156. Di bawahnya Manila, di bawahnya Kuala Lumpur, jauh di bawahnya Bangkok dan Singapura," ujarnya.
Kondisi ini, menurut Pramono, menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diatasi. Ia menargetkan Jakarta dapat masuk ke dalam 50 besar kota global.
"Bagi saya ini menjadi tantangan untuk dilakukan perbaikan bagaimana kota global ini, Jakarta ini bisa menjadi top 50 dunia," tegasnya.
Untuk mencapai target tersebut, Pramono mendorong jajarannya untuk terus melakukan perbaikan di berbagai sektor. Ia secara khusus menyebut beberapa nama pejabat yang bertanggung jawab dalam upaya peningkatan peringkat Jakarta.
"Ada Bu Dewi nih tanggung jawab, Bu Dewi sama Bu Atika harus bisa. Maka saya kejar-kejar terus. Termasuk saya kejar-kejar terus kepada Pak Marullah dan pertamanan," ucapnya. Pramono menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi dari seluruh pihak terkait untuk mewujudkan ambisi menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota global terkemuka.
Beberapa sektor yang menjadi fokus perbaikan antara lain:
- Infrastruktur
- Pelayanan publik
- Ekonomi
- Lingkungan
- Kualitas hidup
Pemerintah Provinsi Jakarta berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan daya saing kota agar dapat bersaing dengan kota-kota global lainnya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta dan menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih layak huni dan menarik bagi investasi.