Fokus Ketahanan Pangan Nasional: Indonesia Tunda Ekspor Beras Meski Permintaan Tinggi
Indonesia untuk sementara waktu menunda rencana ekspor beras ke negara lain, termasuk Malaysia, meskipun ada permintaan impor yang signifikan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa prioritas utama saat ini adalah memastikan ketersediaan dan surplus beras di dalam negeri.
Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama mengingat ketidakpastian iklim global yang dapat mempengaruhi produksi pertanian. Pemerintah berupaya mengamankan pasokan beras yang cukup, bahkan berlebih, untuk mengantisipasi potensi dampak negatif perubahan iklim terhadap hasil panen.
"Kita upayakan dulu, stok kita perkuat, yang penting kita dulu cukup dalam negeri," kata Amran pada awak media di Kantor Kementan, beberapa waktu lalu.
Amran menjelaskan bahwa ketersediaan stok beras yang memadai di dalam negeri sangat penting untuk menjaga stabilitas dan ketahanan pangan, terutama di tengah ancaman perubahan iklim. Ia mencontohkan negara-negara seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina yang menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka akibat faktor iklim.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Malaysia, YB Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu, telah bertemu dengan Amran untuk membahas potensi impor beras dari Indonesia. Namun, Amran menegaskan bahwa saat ini Indonesia belum dapat memenuhi permintaan tersebut karena fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Presiden Prabowo Subianto juga mengungkapkan bahwa beberapa negara telah mendekati Indonesia untuk meminta pasokan beras. Meskipun tidak menyebutkan nama negara-negara tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia bersedia membantu berdasarkan alasan kemanusiaan. Ia bahkan menginstruksikan untuk mengirimkan beras ke negara-negara yang membutuhkan dengan harga yang tidak terlalu tinggi, cukup untuk menutupi biaya produksi, transportasi, dan administrasi.
"Saya izinkan dan saya perintahkan, kirim beras ke mereka, dan kalau perlu, sekarang. Ini atas dasar kemanusiaan. Kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali," ujar Prabowo saat acara di Sumatera Selatan.
Keputusan pemerintah untuk menunda ekspor beras mencerminkan komitmen untuk memprioritaskan ketahanan pangan nasional dan membantu negara lain atas dasar kemanusiaan, tanpa mengorbankan kebutuhan dalam negeri. Pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi dan mempertimbangkan kembali kebijakan ekspor beras setelah stok dalam negeri benar-benar aman dan mencukupi.