Bandung Gandeng Sektor Swasta Tingkatkan Pengolahan Sampah Terpadu, Investasi Awal Capai Rp3 Miliar

Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah strategis dengan menggandeng sektor swasta dalam upaya modernisasi fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk mencapai kemandirian dalam pengelolaan sampah kota. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, baru-baru ini meninjau langsung dua lokasi TPST yang akan menjadi proyek percontohan, yaitu TPST Babakan Sari dan TPST di Jalan PSM. Kunjungan ini menandai dimulainya era baru pengelolaan sampah di Bandung melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Di TPST Babakan Sari, rencana pengembangan meliputi penambahan dua fasilitas krusial: insinerator berkapasitas 10 ton dan instalasi biogas vertikal. Teknologi biogas vertikal ini dirancang untuk menangani volume besar material organik, dengan kapasitas pengelolaan mencapai 2.000 ton. Tahap awal operasional di lokasi ini akan difokuskan pada pengolahan 20 ton sampah per hari. Model KPBU ini menempatkan Pemkot Bandung sebagai penyedia lahan dan dukungan kebijakan, sementara investasi pembangunan dan operasional akan ditanggung oleh pihak swasta. PT Ingram menjadi salah satu mitra kunci dalam proyek ini, dengan telah menandatangani kesepahaman dengan Pemkot Bandung.

Proyek ini akan mengadopsi teknologi termal untuk mereduksi volume sampah secara efisien, serta teknologi anaerob untuk mendorong ekonomi sirkular melalui pengolahan sampah organik. Teknologi anaerob memungkinkan konversi sampah basah menjadi biogas, media tanam, bahkan pakan maggot, menciptakan solusi inovatif untuk pemanfaatan limbah. Investasi awal dari PT Ingram mencapai sekitar Rp 3 miliar, dialokasikan untuk penataan awal, pembangunan fasilitas, dan perekrutan tenaga kerja. Pemerintah Kota Bandung akan memainkan peran aktif dalam proses perizinan, termasuk sertifikasi lingkungan, memastikan proyek ini berjalan sesuai dengan standar keberlanjutan. Skema pembayaran akan didasarkan pada volume sampah yang berhasil diolah.

Berikut adalah rincian fasilitas yang akan dibangun:

  • Insinerator berkapasitas 10 ton
  • Instalasi biogas vertikal (kapasitas 2.000 ton)

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung, serta menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.