Kerusakan Hutan Mangrove Ancam Populasi 700 Miliar Satwa Laut Komersial
Ekosistem mangrove memainkan peran vital dalam mendukung kehidupan laut, khususnya bagi spesies ikan dan invertebrata yang memiliki nilai komersial tinggi. Sebuah studi internasional terbaru mengungkapkan bahwa hutan mangrove menjadi habitat penting bagi sekitar 700 miliar anakan satwa laut setiap tahunnya.
Para peneliti dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama untuk memperkirakan kelimpahan spesies komersial yang bergantung pada mangrove. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Communications Earth & Environment ini menyoroti pentingnya mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan keberlanjutan industri perikanan.
Metodologi Penelitian
Tim peneliti, dipimpin oleh Philine S. E. zu Ermgassen dari University of Edinburgh, menganalisis data lapangan dari berbagai kelompok yang telah mempelajari ekosistem mangrove di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Mereka fokus pada 37 spesies komersial penting dan menggunakan data dari 481 pengukuran langsung di lapangan.
Untuk wilayah dengan data yang terbatas, para peneliti menerapkan teknik Delphi, yang melibatkan konsultasi dengan para ahli untuk memperkirakan populasi spesies. Selain itu, mereka juga mempertimbangkan 12 faktor lingkungan yang memengaruhi ekosistem mangrove, seperti salinitas air, pengaruh pasang surut, dan luas area mangrove.
Peta digital global yang menunjukkan lokasi mangrove di seluruh dunia digunakan untuk membandingkan distribusi mangrove dengan jumlah spesies laut yang hidup di sana.
Peran Mangrove Bagi Kehidupan Laut
Hutan mangrove, yang tumbuh di perbatasan antara darat dan laut, menyediakan tempat berlindung dan sumber makanan bagi berbagai spesies laut. Akar mangrove yang terendam air menjadi habitat ideal bagi ikan-ikan kecil dan invertebrata, sementara perairan keruh di sekitar mangrove memberikan perlindungan bagi telur dan anak ikan.
Para peneliti memperkirakan bahwa setiap tahunnya, mangrove di seluruh dunia menjadi tempat tinggal bagi sekitar 700 miliar anakan hewan laut, termasuk ikan, udang, dan kepiting. Meskipun tidak semua spesies ini dikonsumsi oleh manusia, mereka memainkan peran penting dalam rantai makanan dan ekosistem perikanan komersial.
Studi ini juga mengklasifikasikan mangrove berdasarkan ciri-ciri spesifik, seperti keberagaman spesies yang hidup di dalamnya. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk melihat perbedaan antara mangrove di berbagai wilayah, berdasarkan faktor geografi, kepadatan populasi manusia, dan aktivitas perikanan.
Implikasi Bagi Pengelolaan Mangrove
Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan mangrove yang berkelanjutan untuk menjaga populasi satwa laut komersial. Kerusakan hutan mangrove akibat aktivitas manusia seperti penebangan liar dan konversi lahan dapat mengancam keberlangsungan hidup spesies-spesies ini dan berdampak negatif pada industri perikanan.
Para peneliti menekankan pentingnya pendekatan berbasis lokasi dalam pengelolaan mangrove, mengingat adanya perbedaan signifikan antara mangrove yang tumbuh di delta sungai dengan yang ada di sepanjang garis pantai. Mereka berharap bahwa peta dan perkiraan yang mereka buat dapat membantu para pengelola mangrove dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait perlindungan dan pemanfaatan ekosistem mangrove.