Menteri Koperasi dan UKM Dorong Perbankan Optimalkan Pendampingan UMKM untuk Tekan Kredit Macet
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Maman Abdurrahman, menyerukan kepada sektor perbankan untuk mereevaluasi strategi bisnis mereka dengan lebih memprioritaskan pendampingan bagi pelaku UMKM. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam menekan angka kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di kalangan UMKM.
Menurut Maman, keberhasilan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam menjaga NPL UMKM di angka 1% menjadi bukti nyata bahwa pendampingan intensif dapat memberikan dampak signifikan. Perbandingan ini kontras dengan rata-rata NPL UMKM di bank lain yang mencapai 4%. Maman menekankan bahwa PNM mampu mencapai kinerja tersebut dengan mengalokasikan sebagian keuntungannya untuk program pendampingan yang berkelanjutan.
"Jika PNM saja bisa mencapai NPL 1%, mengapa bank-bank lain tidak? Kuncinya adalah kemauan untuk mengalokasikan sebagian margin keuntungan untuk pendampingan," ujar Maman saat acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat 2025 di Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Maman menyarankan agar perbankan bersedia menyisihkan sekitar 1-2% dari keuntungan mereka untuk membiayai program pendampingan UMKM. Ia meyakini bahwa investasi dalam pendampingan akan memberikan dampak positif jangka panjang dengan menekan angka NPL dan meningkatkan kualitas портofolio kredit UMKM.
Selain pendampingan, Maman juga mendorong perbankan untuk mengadopsi sistem digitalisasi dan modernisasi dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Digitalisasi diharapkan dapat mempercepat proses penyaluran KUR, memperluas jangkauan, dan meningkatkan efisiensi. Langkah ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk menjangkau 2,4 juta nasabah baru dan meningkatkan graduasi UMKM sebanyak 1,1 juta nasabah.
Berikut poin penting yang disampaikan Menteri Maman Abdurrahman:
- Prioritaskan Pendampingan UMKM: Alokasikan sebagian keuntungan bank untuk program pendampingan intensif bagi pelaku UMKM.
- Adopsi Digitalisasi: Modernisasi sistem penyaluran KUR melalui platform digital untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan.
- Tekan NPL: Investasi dalam pendampingan dan digitalisasi diharapkan dapat menekan angka kredit bermasalah UMKM.
- Dukung Target Pemerintah: Sinergi antara perbankan dan pemerintah untuk mencapai target penyaluran KUR dan graduasi UMKM.
Maman optimis bahwa dengan sinergi antara perbankan, pemerintah, dan pelaku UMKM, target-target tersebut dapat tercapai, sehingga memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.