Minim Peminat, Program Rumah Subsidi untuk Wartawan Kurang Sosialisasi?
Program penyediaan 1.000 unit rumah subsidi yang dialokasikan khusus untuk wartawan menunjukkan angka pendaftaran yang jauh dari harapan. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat hanya 11 wartawan yang mendaftar hingga saat ini, meskipun pemerintah berencana memulai serah terima 100 unit rumah pada bulan depan.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan mengenai efektivitas sosialisasi program. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan data tersebut di sela acara di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta Selatan. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Mohamad Solikin, mengungkapkan bahwa sebenarnya ada puluhan wartawan yang berminat. Solikin menjelaskan, segmentasi profesi dalam alokasi kuota ini mempermudah komunikasi antara wartawan dan pengembang. Data calon penerima dari kalangan wartawan saat ini sedang dikoordinasikan dengan pihak perbankan untuk proses pengecekan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
"Apersi mencatat ada sekitar 67 permintaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat untuk memiliki rumah subsidi, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor dan Bekasi," ungkap Solikin, menyoroti potensi besar dari program ini jika dikelola dengan baik.
Menteri Perumahan dan Kawasan Perumahan (PKP), Maruarar Sirait, atau yang akrab disapa Ara, mengimbau kepada para wartawan untuk turut serta menyosialisasikan program ini. Ara meyakinkan bahwa penerimaan rumah subsidi tidak akan menghalangi wartawan untuk tetap kritis terhadap pemerintah. Beliau menekankan bahwa wartawan adalah warga negara yang berhak mendapatkan fasilitas rumah subsidi dan bantuan sosial lainnya.
Ara juga optimis jumlah pendaftar dari kalangan wartawan akan meningkat seiring waktu. Ia berjanji akan memberikan data dan perkembangan terbaru terkait penyaluran rumah subsidi secara transparan. "Data yang kami terima dari BP Tapera dan Apersi masih berbeda, sinkronisasi data ini memang membutuhkan upaya lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan penyediaan 1.000 unit rumah khusus untuk wartawan. Menteri Ara meminta Bank Tabungan Negara (BTN) dan BP Tapera untuk menyiapkan 100 unit rumah sebagai tahap awal serah terima. Rencananya, serah terima simbolis 100 kunci rumah kepada wartawan akan dilakukan pada tanggal 6 Mei. Diharapkan, program ini dapat membantu para pekerja media untuk memiliki tempat tinggal yang layak dan terjangkau.