Perlindungan Tak Terduga: Perubahan Jadwal Selamatkan Turis Indonesia dari Tragedi Berdarah di Kashmir

Rombongan Wisatawan Indonesia Lolos dari Maut di Kashmir Berkat Perubahan Jadwal

Kisah mengharukan sekaligus menegangkan datang dari seorang wisatawan Indonesia, Dewi Gustiana, yang nyaris menjadi korban dalam tragedi penembakan brutal yang mengguncang Pahalgam, Kashmir. Dewi dan rombongannya, yang tengah menikmati liburan di wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya itu, secara tak terduga terhindar dari peristiwa mengerikan tersebut berkat perubahan jadwal yang semula tak disangka-sangka.

Dewi membagikan pengalamannya melalui akun media sosial pribadinya, menceritakan bagaimana rombongannya seharusnya berada di Pahalgam pada hari kejadian, Selasa, 22 April 2025, ketika serangan mematikan itu merenggut nyawa puluhan orang, sebagian besar wisatawan. Pahalgam sendiri, yang kerap dijuluki "The Little Swiss" karena kemiripannya dengan lanskap Swiss, merupakan destinasi wisata populer di distrik Anantnag, Jammu dan Kashmir.

"Kami diselamatkan oleh jadwal," tulis Dewi dalam unggahannya. "Saat peristiwa itu terjadi, kami tengah berada di point Cable Car, etape pertama di Gulmarg, yang posisinya dengan Pahalgam sama-sama di kaki barisan pegunungan Himalaya perbatasan Kashmir Pakistan."

Perubahan jadwal yang menyelamatkan nyawa rombongan Dewi ternyata dipicu oleh ketersediaan jadwal khusus (VIP) untuk kereta gantung (cable car) di Gulmarg pada tanggal 22 April. Tour leader mereka memutuskan untuk mengubah rencana perjalanan, mengalihkan kunjungan ke Gulmarg terlebih dahulu, baru kemudian ke Pahalgam keesokan harinya. Keputusan yang tampaknya sederhana ini, tanpa disadari, menjadi penyelamat bagi mereka.

"Alhamdulillah, Allah melindungi kami untuk tidak ke Pahalgam dan diselamatkan dengan perubahan jadwal destinasi," ungkap Dewi dengan rasa syukur.

Gulmarg, yang juga dikenal dengan nama Gulmarag, adalah sebuah kota sekaligus stasiun bukit (hill station) yang populer sebagai tujuan wisata, terutama untuk aktivitas ski. Terletak di distrik Baramulla di Lembah Kashmir utara, Gulmarg menjadi bagian dari wilayah persatuan India, Jammu dan Kashmir, yang termasuk dalam wilayah Kashmir yang lebih luas dan menjadi sengketa.

Dewi, yang baru pertama kali mengunjungi Kashmir, menceritakan bahwa suasana di Gulmarg pada hari itu terasa tidak biasa. Helikopter militer berulang kali terlihat terbang di atas mereka saat makan siang. Ketika Dewi menanyakan alasannya kepada Nasir, pemandu wisata lokal mereka, Nasir berusaha menenangkan dengan mengatakan bahwa itu hanyalah helikopter sewaan, bukan helikopter militer. Dewi menduga, Nasir mungkin sudah mengetahui tentang tragedi yang terjadi beberapa saat sebelumnya, tetapi memilih untuk tidak memicu kepanikan di antara rombongan. Nasir kemudian segera mengajak rombongan untuk turun, dengan alasan cuaca yang memburuk, meskipun sebelumnya mereka berencana untuk melanjutkan perjalanan dengan kereta gantung ke etape berikutnya.

Saat mereka turun dari kereta gantung dan menuju pintu keluar, Dewi melihat puluhan mobil tentara menerobos gerbang tempat naik Gondola atau kereta gantung Gulmarg.

"Kami aman saat ini. Jangan sampaikan kami terjebak, karena kondisi kami baik-baik saja," pungkas Dewi, meyakinkan bahwa mereka dalam keadaan selamat.