Kapolri Tekankan Pelestarian Lingkungan dalam Pembukaan Jambore Karhutla Riau 2025

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, secara resmi membuka Jambore Karhutla Riau 2025 yang berlokasi di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak, Riau. Acara yang pertama kali diadakan di Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan upaya bersama dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) atas inisiatif penyelenggaraan jambore ini. Beliau menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan melalui pencegahan karhutla. Kapolri juga menyoroti potensi besar hutan Indonesia sebagai "paru-paru dunia" yang harus dijaga kelestariannya.

"Indonesia memiliki potensi kekayaan hutan yang sangat besar, mencapai 95,5 juta hektar, menempatkannya sebagai negara dengan kawasan hutan terluas ke-8 di dunia. Hutan ini berfungsi vital sebagai salah satu 'paru-paru dunia'," ujar Jenderal Sigit.

Namun, Kapolri juga mengingatkan tentang tantangan serius yang dihadapi Indonesia terkait dengan luasnya kawasan hutan, yaitu deforestasi. Salah satu penyebab utama deforestasi adalah kebakaran hutan dan lahan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, luas hutan dan lahan yang terbakar di seluruh Indonesia mencapai 376 ribu hektar, yang berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi dan kesehatan.

Provinsi Riau, menurut data, menduduki peringkat ke-11 sebagai wilayah dengan karhutla terbesar, dengan luas lahan terbakar mencapai 11 ribu hektar. Kapolri menekankan perlunya perhatian khusus terhadap masalah ini, mengingat dampak asap yang ditimbulkan dapat meluas ke provinsi lain bahkan negara tetangga.

Guna mengatasi permasalahan ini, Polri telah mengimplementasikan konsep Green Policing sebagai langkah proaktif dalam meningkatkan kesadaran dan gerakan kampanye peduli lingkungan. Program ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, pihak swasta, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), tokoh adat, dan generasi muda.

Polri memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Jambore Karhutla, yang sejalan dengan konsep Green Policing. Kapolri berharap bahwa jambore ini dapat meningkatkan partisipasi aktif seluruh elemen bangsa dalam membangun kesadaran kolektif yang berkelanjutan dalam menjaga kelestarian lingkungan.