Perdana Menteri Thailand Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Demam Sepulang dari Kunjungan Kenegaraan ke Kamboja
Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami demam tinggi. Kondisi ini muncul tak lama setelah ia menyelesaikan kunjungan kenegaraan selama dua hari ke Kamboja.
Kunjungan tersebut, yang bertujuan mempererat hubungan bilateral, mempertemukan Srettha Thavisin dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Agenda utama pertemuan mereka meliputi pembahasan isu-isu krusial seperti pemberantasan penipuan daring lintas negara, penanggulangan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan, dan peningkatan kerjasama ekonomi.
Juru bicara pemerintah Thailand, dalam pernyataan resminya, menjelaskan bahwa Perdana Menteri Srettha Thavisin segera memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami demam tinggi setibanya di Thailand. Berdasarkan rekomendasi dokter, beliau disarankan untuk dirawat inap guna menjalani serangkaian pemeriksaan medis yang komprehensif.
Akibat kondisi kesehatan yang kurang baik ini, seluruh agenda resmi Perdana Menteri untuk hari Jumat terpaksa ditunda atau didelegasikan kepada wakilnya. Hal ini termasuk pertemuan penting yang telah dijadwalkan dengan CEO perusahaan e-commerce terkemuka, Chris Feng, dan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Suami Perdana Menteri Srettha Thavisin, Pidok Sooksawas, melalui akun Instagram pribadinya, membagikan foto yang memperlihatkan sang perdana menteri sedang beristirahat di ranjang rumah sakit. Unggahan tersebut disertai pesan singkat yang menyiratkan kekhawatiran atas kondisi kesehatan istrinya.
Kunjungan Srettha Thavisin ke Kamboja memiliki makna penting karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Thailand dan Kamboja. Momentum ini diharapkan dapat semakin memperkuat kerjasama dan persahabatan antara kedua negara tetangga di berbagai bidang.