Legenda Warung Gunung Lawu, Mbok Yem, Dirawat di Ponorogo Akibat Pneumonia

Legenda Warung Gunung Lawu, Mbok Yem, Dirawat Akibat Pneumonia

Wakiyem, yang lebih dikenal sebagai Mbok Yem, sosok legendaris pemilik warung di lereng Gunung Lawu, tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Aisyiyah (RSUA) Ponorogo. Kondisi kesehatan Mbok Yem, yang telah puluhan tahun berjualan di ketinggian, mengalami penurunan signifikan hingga mengharuskannya turun gunung lebih awal dari biasanya. Biasanya, Mbok Yem hanya turun gunung menjelang perayaan Idul Fitri. Namun, kali ini, kondisi kesehatannya yang memburuk memaksanya untuk dievakuasi pada Selasa, 4 Maret 2025, tepatnya di hari keempat bulan puasa. Proses evakuasi Mbok Yem dari Gunung Lawu melibatkan beberapa orang yang secara bergantian menandu nenek berusia 82 tahun ini melalui jalur Cemorosewu.

Proses evakuasi yang melelahkan tersebut dilakukan karena Mbok Yem mengalami kesulitan bernapas dan kelemahan fisik yang cukup signifikan. Menurut Muh. Arbain, Humas RSUA Ponorogo, Mbok Yem didiagnosis mengidap pneumonia dan mengalami pembengkakan. Kondisi tersebut menyebabkan sesak napas hebat yang dialaminya pada hari pertama perawatan. "Awalnya, kondisi beliau sangat lemah, tidak mau makan karena sesak napas," ungkap Arbain. Kondisi tersebut memaksa Mbok Yem untuk menjalani perawatan medis di rumah sakit yang berlokasi di Jalan dr. Sutomo, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Berkat perawatan intensif yang diterimanya, kondisi Mbok Yem kini menunjukkan perkembangan positif. Meskipun masih membutuhkan bantuan oksigen, Mbok Yem telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal nafsu makan dan kemampuan komunikasinya. "Kondisinya membaik dibandingkan sebelumnya. Beliau sudah bisa diajak berkomunikasi, tetapi belum bisa berbicara terlalu cepat karena akan menyebabkan sesak napas," jelas Arbain. Meskipun demikian, perawatan dan pemantauan intensif tetap dilakukan untuk memastikan pemulihan kesehatan Mbok Yem secara optimal. Kehadiran anak dan cucunya di sisi Mbok Yem selama perawatan menjadi sumber dukungan moral yang sangat berarti dalam proses pemulihannya. Kisah Mbok Yem ini menyita perhatian publik karena sosoknya yang telah menjadi ikon dan bagian dari sejarah Gunung Lawu.

Proses evakuasi Mbok Yem dari Gunung Lawu menjadi sorotan karena menggambarkan tantangan geografis dan kondisi kesehatan di daerah pegunungan. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya akses kesehatan yang memadai, bahkan di daerah terpencil sekalipun. Semoga Mbok Yem dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Kisah Mbok Yem mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan dan menghargai para tokoh yang telah memberikan kontribusi bagi masyarakat, khususnya di sektor pariwisata Gunung Lawu.

Berikut beberapa poin penting terkait kondisi kesehatan Mbok Yem:

  • Diagnosis: Pneumonia dan pembengkakan.
  • Gejala Awal: Sesak napas, kelemahan fisik, dan penurunan nafsu makan.
  • Perawatan: Dirawat di RSUA Ponorogo, masih membutuhkan bantuan oksigen.
  • Perkembangan: Kondisi membaik, sudah bisa berkomunikasi, tetapi masih terbatas.
  • Evakuasi: Dievakuasi dari Gunung Lawu pada 4 Maret 2025.

Semoga Mbok Yem segera pulih dan sehat kembali.