Dedikasi Tanpa Pamrih: Kisah Inspiratif Pengelola Bank Sampah Pulau Kelapa
Di tengah gemerlap metropolitan Jakarta, sebuah kisah dedikasi tanpa pamrih hadir dari Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu. Para pengurus bank sampah di pulau ini, dengan semangat membara, terus berjuang menjaga kebersihan lingkungan tanpa mengharapkan imbalan materi yang tetap.
Rahmawati, seorang ibu berusia 39 tahun, adalah salah satu sosok inspiratif di balik gerakan kebersihan ini. Selama setahun terakhir, ia telah mengabdikan dirinya sebagai pengelola bank sampah, sebuah pekerjaan yang menuntut pengorbanan waktu dan tenaga. "Gaji? Tidak ada," ujarnya dengan senyum tulus. "Kalau ada rezeki lebih saja."
Seluruh dana yang terkumpul dari operasional bank sampah, kata Rahmawati, diprioritaskan untuk keberlangsungan kegiatan. Padahal, Rahmawati dan rekan-rekannya harus merelakan waktu luang mereka untuk mengelola sampah warga. Setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, mereka berkeliling menjemput sampah dari rumah ke rumah, kemudian menimbangnya di bank sampah.
Lebih dari sekadar mengumpulkan, Rahmawati dan timnya juga tak segan memilah dan membersihkan sampah yang belum dipilah oleh warga. Kesadaran masyarakat yang masih rendah akan pentingnya memilah sampah dari sumbernya membuat peran mereka semakin krusial.
Rahmawati sendiri tak hanya berperan sebagai pengurus. Ia juga aktif mengumpulkan sampah dan menjualnya. Namun, seringkali ia memilih untuk tidak mengambil hasil penjualannya. "Dari dulu jadi nasabah, saya tidak pernah ambil uangnya. Buat operasional saja," katanya.
Hasil dari penjualan sampah tersebut kerap ia sedekahkan kepada mereka yang lebih membutuhkan. Kebahagiaan dan kepuasan batin menjadi ganjaran utama bagi Rahmawati dalam menjalankan tugas mulia ini.
Kisah Rahmawati juga menyoroti perjuangan Nuryanah, ketua bank sampah yang kerap kekurangan tenaga untuk mengelola volume sampah yang terus meningkat. Melihat dedikasi Nuryanah yang tak kenal lelah, Rahmawati tergerak untuk bergabung dan meringankan bebannya. "Saya lihat dia kekurangan orang. Kasihan kalau sendirian," ungkapnya.
Semangat Nuryanah yang begitu besar dalam menjaga kebersihan lingkungan menjadi motivasi utama bagi Rahmawati. "Melihat lingkungan bersih itu rasanya senang. Dia (Nuryanah) sangat antusias, dan itu menular ke saya," pungkasnya.
Kisah Rahmawati dan Nuryanah adalah secercah harapan di tengah permasalahan sampah yang kian kompleks. Dedikasi dan pengorbanan mereka menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan berkontribusi dalam menciptakan bumi yang lebih bersih dan sehat.