Varises: Lebih dari Sekadar Masalah Estetika, Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Varises, kondisi yang sering dianggap remeh, ternyata menyimpan potensi masalah kesehatan yang signifikan jika tidak ditangani dengan tepat. Secara medis, varises dikenal sebagai insufisiensi vena kronis, sebuah kondisi di mana katup-katup dalam pembuluh darah vena tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Katup ini memiliki peran penting dalam memastikan aliran darah satu arah menuju jantung, melawan gravitasi. Ketika katup ini mengalami kerusakan, darah cenderung mengumpul di area bawah tubuh, terutama kaki dan betis, menyebabkan peningkatan tekanan dan pelebaran pembuluh darah yang terlihat menonjol di permukaan kulit.

Gejala varises seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa keluhan umum meliputi rasa berat atau pegal pada kaki, terutama setelah berdiri atau berjalan lama, nyeri, kram pada malam hari, dan pembengkakan di sekitar pergelangan kaki. Seringkali, varises dianggap sebagai masalah estetika semata, sehingga banyak orang tidak menyadari potensi komplikasi medis yang lebih serius. Padahal, penanganan dini dapat mencegah perburukan kondisi.

Faktor Risiko dan Penyebab Varises

Kasus varises lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Meskipun demikian, kondisi ini masih kurang terdiagnosis di Indonesia. Secara global, diperkirakan 1 hingga 20 persen pria dewasa mengalami insufisiensi vena kronis, sedangkan pada wanita angkanya mencapai 35 hingga 40 persen. Selain jenis kelamin, usia juga merupakan faktor risiko. Risiko varises meningkat seiring bertambahnya usia, namun bukan berarti orang yang lebih muda bebas dari kondisi ini.

Varises umumnya muncul di tungkai bawah karena posisi kaki yang paling bawah saat berdiri, sehingga aliran darah balik ke jantung harus melawan gravitasi. Namun, pelebaran pembuluh darah juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti wajah. Kondisi ini lebih tepat disebut sebagai spider vein, yaitu pelebaran pembuluh darah kapiler kecil yang tampak seperti garis merah atau biru di permukaan kulit.

Berikut adalah penyebab varises dan spider vein:

  • Spider Vein:
    • Paparan sinar matahari berlebihan
    • Penuaan
    • Penipisan lapisan lemak kulit
    • Penggunaan produk wajah tertentu (misalnya, krim steroid jangka panjang)
  • Varises:
    • Faktor genetik
    • Perubahan hormonal
    • Kelebihan berat badan
    • Kebiasaan berdiri atau duduk terlalu lama tanpa bergerak
    • Kurangnya aktivitas fisik
    • Kehamilan
    • Merokok

Dampak Varises Jika Tidak Ditangani

Varises yang tidak ditangani dapat memengaruhi kualitas hidup. Varises di kaki memiliki tahapan yang akan terus berkembang seiring waktu. Awalnya mungkin hanya terasa pegal setelah berjalan jauh, namun lama-lama bisa muncul hanya dengan berjalan sebentar. Kurangnya aktivitas fisik akibat varises dapat meningkatkan risiko penyakit lain seperti hipertensi dan diabetes. Dari sisi estetika, varises dapat mengganggu kepercayaan diri.

Pilihan Penanganan Varises

Varises dan spider vein umumnya tidak hilang dengan sendirinya dan membutuhkan pengobatan atau perawatan lebih lanjut. Langkah awal adalah mencari tahu penyebab utama munculnya varises tersebut. Apakah karena faktor genetik, penggunaan skincare yang tidak tepat, atau adanya penyakit kulit seperti rosacea. Bila terdapat kondisi medis yang mendasari, maka penyakit itulah yang harus diobati terlebih dahulu. Setelah kondisi dasar terkendali, barulah tindakan seperti laser treatment bisa dilakukan untuk menghilangkan sisa pembuluh darah yang terlihat.

Pilihan penanganan varises beragam dan disesuaikan dengan tingkat keparahannya, termasuk Cryolaser Therapy, Micro Sclerotherapy, Ultrasound-Guided Sclerotherapy, hingga UVLT (Ultrasound-Guided Vein Laser Therapy). Perubahan gaya hidup juga penting untuk mencegah kekambuhan atau munculnya varises di bagian tubuh lain. Gunakan stoking kompresi untuk membantu aliran darah dari tungkai ke bagian atas tubuh. Untuk spider vein di wajah, gunakan sunscreen dengan minimal SPF 30 setiap hari untuk melindungi kulit wajah dari efek buruk sinar UV. Hindari paparan langsung sinar matahari pada jam-jam dengan intensitas tertinggi.

Penanganan varises yang komprehensif memerlukan pendekatan medis, estetika, dan perubahan gaya hidup pasien.