Emas Rebound di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang AS-China dan Data Pengangguran Amerika Serikat
Harga Emas Bangkit Kembali: Sentimen Perang Dagang dan Data Pengangguran AS Jadi Sorotan
Setelah mengalami penurunan tajam pada hari sebelumnya, harga emas dunia menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada perdagangan Kamis (24/4/2025). Kenaikan ini didorong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS dan berlanjutnya ketidakpastian seputar hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Pada penutupan perdagangan, harga emas di pasar spot melonjak 1,4 persen, mencapai level 3.333,90 dollar AS per ons. Sebelumnya, pada hari Selasa, harga emas sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa di angka 3.500,05 dollar AS per ons. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa investor kembali mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran global.
Pemicu utama kenaikan harga emas kali ini adalah pelemahan indeks dolar AS yang turun 0,56 persen. Pelemahan ini dipicu oleh kurangnya perkembangan positif dalam upaya meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan China. Kondisi ini membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor yang memegang mata uang lain, karena harganya menjadi relatif lebih murah.
Menurut Tai Wong, seorang pedagang logam independen, pasar saat ini sangat sensitif terhadap isu tarif. Reaksi China yang menunjukkan ketidaksenangan terhadap kebijakan tarif AS berdampak pada penurunan nilai dolar dan mendorong kenaikan harga emas.
Selain sentimen perang dagang, data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat juga turut mempengaruhi pergerakan harga emas. Data menunjukkan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran mengalami sedikit peningkatan pada minggu lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS masih relatif kuat, meskipun ekonomi secara keseluruhan menunjukkan tanda-tanda perlambatan akibat kebijakan tarif impor.
Kombinasi antara ketidakpastian perang dagang dan data ekonomi AS yang beragam menciptakan lingkungan yang mendukung kenaikan harga emas. Investor terus memantau perkembangan situasi global untuk menentukan arah pergerakan harga emas selanjutnya.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
- Perkembangan Perang Dagang AS-China: Setiap eskalasi atau de-eskalasi dalam hubungan dagang ini akan berdampak signifikan pada sentimen pasar dan harga emas.
- Kebijakan Moneter: Kebijakan suku bunga dan stimulus moneter dari bank sentral utama dunia, termasuk Federal Reserve AS, dapat mempengaruhi nilai tukar dolar dan daya tarik emas sebagai aset investasi.
- Data Ekonomi: Rilis data ekonomi penting seperti inflasi, pertumbuhan PDB, dan angka pengangguran akan memberikan petunjuk tentang kondisi ekonomi global dan mempengaruhi keputusan investasi.
- Sentimen Investor: Sentimen investor secara keseluruhan, termasuk kekhawatiran tentang resesi global atau ketidakpastian politik, dapat mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven.
Dengan berbagai faktor yang saling mempengaruhi, pergerakan harga emas di masa depan akan sangat bergantung pada perkembangan situasi global dan kemampuan investor untuk mengelola risiko.