Ramadhan Tingkatkan Permintaan, Jalan Agus Salim Semarang Banjir Pedagang Kurma

Ramadhan Tingkatkan Permintaan, Jalan Agus Salim Semarang Banjir Pedagang Kurma

Semarang, 7 Maret 2025 – Kembalinya bulan suci Ramadhan menandai kemunculan pasar dadakan kurma di sepanjang Jalan Agus Salim, Semarang Tengah, Jawa Tengah. Fenomena tahunan ini kembali terjadi, dengan para pedagang memanfaatkan peningkatan permintaan buah kurma yang signifikan selama bulan penuh berkah tersebut. Sejak sepekan terakhir, ruas jalan tersebut telah dipenuhi lapak-lapak kurma yang beroperasi dari pagi hingga petang, menawarkan berbagai pilihan jenis dan varian kurma dari berbagai negara.

Beragam jenis kurma memenuhi lapak-lapak tersebut, mulai dari kurma asal Mesir, Tunisia, hingga yang paling diminati, kurma Madinah. Aneka varian populer seperti Golden Valley dan Sukari juga tersedia untuk memenuhi selera konsumen. Rentang harga yang ditawarkan pun cukup beragam, berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 130.000 per kilogram, memberikan opsi bagi pembeli dengan berbagai daya beli. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kurma di Jalan Agus Salim telah mengakomodasi berbagai segmen pasar, baik dari kalangan menengah bawah hingga menengah atas.

Salah satu pedagang, Niken Ayu, mengaku bahwa kegiatan berjualan kurma ini bersifat musiman, hanya dilakukan selama bulan Ramadhan. “Jualan kurma memang larisnya saat Ramadhan,” ujarnya saat ditemui di lokasi. Setiap harinya, ia membuka lapak dari pukul 08.00 WIB hingga 18.45 WIB. Berdasarkan pengalamannya, kurma Madinah menjadi primadona karena harganya yang relatif terjangkau, sehingga lebih banyak diminati oleh pembeli. Lonjakan penjualan yang signifikan pun ia rasakan tahun ini. Dalam dua hari saja, ia berhasil menjual 10 karton kurma, dengan setiap karton berisi 10 kilogram.

Senada dengan Niken, Agus, pedagang kurma lainnya di lokasi yang sama, juga merasakan peningkatan penjualan yang drastis. “Penjualan meningkat hingga 100 persen,” ungkap Agus. Hingga saat ini, ia telah berhasil menjual lebih dari 12 kilogram kurma. Agus memprediksi bahwa puncak penjualan akan terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri, seiring dengan meningkatnya permintaan kurma untuk berbagai keperluan, mulai dari hidangan Lebaran hingga bingkisan untuk sanak saudara. Kenaikan permintaan tersebut merupakan sebuah indikasi tingginya minat masyarakat terhadap kurma sebagai bagian integral dari tradisi bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri di Indonesia.

Para pedagang kurma di Jalan Agus Salim tidak hanya menyediakan beragam jenis kurma, tetapi juga menunjukkan daya adaptasi yang tinggi terhadap dinamika pasar. Mereka mampu memanfaatkan momen Ramadhan untuk meningkatkan pendapatan dan memenuhi permintaan pasar yang meningkat pesat. Keberadaan pasar dadakan ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan kegiatan ekonomi dapat saling berintegrasi dalam menciptakan dinamika sosial ekonomi yang khas di bulan Ramadhan di Kota Semarang.