Perluasan Zona Rawan Tanah Bergerak di Brebes: Relokasi Warga Jadi Prioritas Utama

Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menghadapi tantangan serius akibat pergerakan tanah yang semakin meluas di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan relokasi sebagai solusi utama untuk melindungi warga yang terancam. Rekomendasi ini muncul setelah tim ahli melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak, khususnya di tiga pedukuhan yang mengalami kerusakan terparah: Dukuh Krajan, Dukuh Babakan, dan Dukuh Cupang Bungur.

Maryono, anggota Tim Badan Geologi, menekankan bahwa relokasi adalah langkah paling aman, meskipun kajian teknis mendalam masih akan dilakukan. Kondisi tanah yang labil dan potensi pergerakan susulan menjadi pertimbangan utama. Curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir diyakini menjadi pemicu utama pergerakan tanah ini. Dukuh Krajan, yang terletak di bagian atas longsoran, menjadi titik awal pergerakan, sementara Dukuh Cupang Bungur dan Babakan berada di area yang lebih rendah dan rentan terhadap dampak longsoran.

Tim Badan Geologi melakukan survei komprehensif, termasuk pemantauan udara menggunakan drone dan pengambilan sampel tanah untuk analisis laboratorium. Tujuannya adalah untuk memetakan secara detail kondisi pergerakan tanah dan merumuskan langkah-langkah teknis lanjutan. Yohandi Kristiawan, anggota tim survei lainnya, menjelaskan bahwa asesmen di lokasi dilakukan untuk mengetahui seberapa luas pergerakan tanah, meninjau rencana relokasi dan dampaknya terhadap kondisi geologi serta permukiman masyarakat.

Data terbaru dari Posko Darurat Penanganan Tanah Gerak menunjukkan bahwa bencana ini telah menyebabkan kerusakan signifikan. Sebanyak 114 rumah rusak, memaksa 502 warga mengungsi. Selain itu, tiga fasilitas umum dan dua fasilitas pendidikan juga terdampak. Situasi semakin memburuk dengan meluasnya dampak pergerakan tanah ke Dukuh Ares, di mana sedikitnya 15 rumah mengalami retak-retak hingga kerusakan. Akibatnya, 63 jiwa dari Dukuh Ares terpaksa mengungsi. Sebelumnya, Dukuh Karanganyar, Babakan, Cupang Bungur, dan Krajan telah lebih dulu merasakan dampak bencana ini sejak Kamis (17/4/2025).

Berikut adalah daftar kerusakan yang terjadi:

  • 114 rumah rusak
  • 502 warga mengungsi
  • 3 fasilitas umum terdampak
  • 2 fasilitas pendidikan terdampak
  • 15 rumah di Dukuh Ares retak/rusak (63 jiwa mengungsi)

Badan Geologi terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat proses relokasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Upaya mitigasi dan pemantauan terus dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang.