Angka Kelahiran Anjlok, Pemerintah di China Telepon Warganya agar Segera Hamil

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Beberapa wanita di China mengaku menerima telepon dari pegawai pemerintah yang mendesak mereka untuk segera hamil.

Jane Huang, seorang ibu satu anak mengatakan, pegawai pemerintah yang meneleponnya bahkan sampai menanyakan kapan terakhir dia mengalami datang bulan.

"Halo, apakah Anda Nona Huang? Maaf mengganggu Anda. Saya dari kantor pemerintah, apakah Anda sedang hamil sekarang?," tutur Huang, dikutip dari The Independent, Kamis (31/10/2024).

Sementara itu, seorang pengguna media sosial China, Xiaohongshu mengaku telah mendapat telepon dari pegawai pemerintah dan menanyakan apakah dirinya sedang mengandung.

Survei pemerintah

Dilansir dari The Bangkok Post, Selasa (29/10/2024), aksi pegawai pemerintah ini merupakan bagian dari kampanye yang diorganisir oleh jaringan administratif distrik.

Para pegawai pemerintah daerah dimobilisasi untuk menghubungi para wanita setempat dan mendorong mereka untuk hamil.

Melalui aksi ini, pemerintah dapat mengetahui alasan banyak wanita enggan memiliki anak lagi.

Pasalnya, China sedang terancam mengalami krisis demografi akibat anjloknya angka kelahiran.

Pada Kamis (17/10/2024), Pusat Penelitian Kependudukan dan Pembangunan China mengumumkan akan melakukan survei nasional untuk mendapatkan data sekaligus pandangan tentang pernikahan serta kesuburan dari para wanita di China.

Sebelumnya, Biro Statistik Nasional China juga sempat menyetujui survei sampel tentang populasi dan perkembangan keluarga yang menargetkan wanita subur.

Para wanita tersebut berusia antara 15 dan 49 tahun dari sekitar 30.000 keluarga yang berasal dari 1.500 desa di 150 kota.

Selain mengetahui alasan enggan memiliki anak, survei ini juga dilakukan untuk memberi pemahaman tentang melahirkan serta mengasuh anak.

Dalam kasus Huang, ia mengatakan tidak berani memiliki anak lagi karena kendala ekonomi.

"Saat dia bertanya kenapa, saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak punya uang, tidak punya waktu, dan tidak punya tenaga untuk memiliki anak kedua," tuturnya.

Tingkat kesuburan menurun

Meski pemerintah pusat telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong warganya memiliki lebih banyak anak, tetapi angka kelahiran kian menurun.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/11/01/080000765/angka-kelahiran-anjlok-pemerintah-di-china-telepon-warganya-agar-segera