Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat di Awal Pekan, Terburuk Kedua di Dunia
19-December-24, 14:30Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Kualitas udara DKI Jakarta pada Senin (11/9/2023) pagi masuk kategori tidak sehat.
Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 07.00 WIB tercatat di angka 154.
Jakarta berada di peringkat kedua dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Kualitas udara Jakarta pada pagi ini lebih buruk dibandingkan Minggu (10/9/2023) pagi.
Indeks kualitas udara Ibu Kota pada Minggu per pukul 06.00 WIB tercatat di angka 108, masuk kategori tidak sehat.
Kemarin pagi, Jakarta menduduki peringkat delapan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara itu, kota besar dengan kualitas udara terburuk pada Senin pagi ini yakni Dubai di Uni Emirat Arab dengan indeks kualitas udara 167.
Konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 60 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 12,1 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Merespons buruknya kualitas udara di Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara, antara lain penerapan work from home (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon dan menyemprotkan air dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.
Uji coba penyiraman air dari atap gedung sudah dilakukan di Gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.
Meski demikian, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara di Ibu Kota.