Psikolog Unair Imbau Dukung Progres Atlet, Jangan Hanya Lihat Menang-Kalah

Jakarta -

Timnas U19 Indonesia memenangkan Piala AFF U19 2024 pada Senin (20/7/2024). Timnas Indonesia menang 1-0 atas Thailand.

Menanggapi respons masyarakat dan media atas kemenangan tersebut, psikolog klinis pemain Timnas Indonesia, Afif Kurniawan SPsi MPsi dari Universitas Airlangga (Unair). Afif menyorot besarnya ekspektasi bagi atlet Indonesia.

Dosen psikologi Unair ini berharap masyarakat dan media mendukung progres para atlet dan tidak hanya melihatnya dari soal menang-kalah.

"Banyak suporter atau fans yang memberikan ekspektasi personal yang berat, termasuk juga media. Kita harus mendukung mereka tanpa syarat, melihat perkembangannya, dan memahami bahwa ekspektasi tidak boleh mengkerdilkan proses mereka," ucapnya, dikutip dari laman kampus, Sabtu (3/8/2024).

"Kami menyuarakan bagaimana secara psikologis pemain kita itu memiliki progres yang perlu didukung. Jangan semata-mata melihat atlet itu hanya dengan menang dan kalah," imbuhnya.

Risiko Kesehatan Mental Atlet

Sebagai psikolog Timnas RI, Afif dan tim bertugas mendukung kesiapan mental para atlet selama fase Training Camp (TC) hingga masa kejuaraan. Dalam hal ini, mereka mendampingi dan mendukung tim pelatih berdasarkan kebutuhan periodisasi latihan.

"Tidak hanya saat terjadi tekanan, namun juga di fase-fase persiapan terkait pengembangan keterampilan mental yang dimiliki pemain," ujar Afif.

Ia menjelaskan, tim psikolog Timnas melakukan analisis kebutuhan awal untuk memetakan risiko mental yang mungkin dihadapi oleh pemain.

Pemetaan ini dilakukan berdasarkan perspektif kesehatan mental dan performa atlet. "Metode intervensi yang kami gunakan kebanyakan adalah metode kognitif perilaku," jelas Afif.

Mereka lalu menyesuaikan pendekatan ini dengan dinamika tim dan kebutuhan individual para pemain. Ia mengatakan, penting untuk melihat perbedaan individu, keunggulan, dan target capaian setiap atlet.

Faktor Risiko Turun Performa

Afif sendiri menyarankan agar atlet fokus mengembangkan keterampilan fisik, kemampuan teknik, dan kematangan sosial-emosional. Terkait pengembangan diri ini, ia menilai penting bagi atlet untuk dapat menikmati proses.

"Proses inilah yang akan membawa kalian ke timnas senior. Tidak ada jaminan bahwa juara saat ini akan sampai ke timnas senior. Terus berlatih, pilih sirkel yang positif, dan fokus pada proses," ucapnya.

Terkait fokus, dosen antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair Rizky Sugianto Putri SAnt MSi mengatakan pecahnya fokus atlet dapat menjadi faktor risiko penurunan performa.

"Misalnya satu, karena tidak fokus menjadi atlet. Pekerjaannya atlet tapi bingung cari tambahan uang lainnya. Jadi influencer atau malah pemain iklan-iklan TV," jelas pengajar Antropologi Olahraga Unair ini.

Faktor komitmen dan tekad pemain menurut Rizky penting untuk menghindari penurunan performa tersebut.

"Kalau mereka memang niat dan sadar, pasti gaya hidup itu dijaga. Tidak ada yang namanya merokok atau makan sembarangan. Pasti dipikirkan nutrisi yang dimakan sehari-hari seperti apa. Selain itu, olahraga. Jadi tidak hanya pas latihan bersama klub, tapi di luar itu sebagai atlet profesional, mereka harus menjaga tubuhnya," imbuhnya.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7471408/psikolog-unair-imbau-dukung-progres-atlet-jangan-hanya-lihat-menang-kalah