2 Santri Dianiaya Ustaz di Ponpes Trenggalek, Ayah Korban: Anak Saya Dibanting sehingga Tangannya Retak
19-December-24, 14:18Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - MDP (17), seorang ustaz pengajar di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dilaporkan polisi karena melakukan penganiayaan terhadap dua santrinya yakni GD (14) dan LM (15).
Diketahui korban, GD merupakan warga Desa Tumpuk, Kecamatan Tugu dan LM warga Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu Trenggalek.
Sementara pelaku, MDP merupakan warga Kecamatan Praju, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam aksi penganiayaan itu, GD sempat dibanting hingga mengalami retak di bagian tulang tangan.
Sementara, LM mengalami luka lebam di punggung.
Kedua korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Aksi penganiayaan
Aksi penganiayaan itu terjadi pada Jumat, (20/1/2023) pukul 16.00 WIB.
Ayah kandung korban GD, Purwanto menjelaskan, dari cerita anaknya GD, kejadian tersebut berawal ketika kedua korban melakukan aktivitas latihan, untuk persiapan pentas seni di pondok pesantren tersebut.
Diketahui pada jam kegiatan pelajaran agama, santri tidak boleh berada di kamar.
Karena kedua korban tidak kunjung turun, kemudian pelaku mendatangi ke kamar mereka.
"Maunya ustaz, pada saat jam pelajaran tidak boleh di dalam kamar." ujar dia.
Sesampainya di kamar, terjadilah penganiayaan yang mengakibatkan dua santri menjalani perawatan medis.
"Anak saya dibanting, sehingga membuat anak saya cedera tangannya retak sebelah kiri," jelas dia.
Kondisi korban
Purwanto mengaku dirinya mengetahui kejadian tersebut pada Jumat (20/1/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
"Saya mendengar kejadian yang menimpa anak saya itu setelah Maghrib, sama orrang tua anak saya," terang dia di RSUD dr.Soedomo Trenggalek ketika menunggui korban GD, Sabtu.