6 Tanda Bahaya Kehamilan, Muntah Terus hingga Pendarahan

Jakarta, Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini --

Para ibu hamil alias bumil perlu mengenal tanda bahaya kehamilan . Sebab, sejumlah tanda bisa menjadi sinyal bahaya bila tidak segera ditangani. Bahkan risikonya tak main-main, yaitu sampai mengancam nyawa.

Faktanya, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia cukup tinggi, yaitu 305 per 100 ribu kelahiran pada 2015 lantaran banyaknya kasus kematian yang disebabkan oleh gangguan di masa kehamilan.

Padahal, rata-rata AKI negara-negara maju berkisar 70 per 100 ribu kelahiran. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan ibu hamil di Tanah Air seputar kehamilan, termasuk tanda bahayanya.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja tanda bahaya kehamilan. Menurut Kementerian Kesehatan, setidaknya ada enam tanda bahaya kehamilan. Berikut penjelasannya.

1. Tidak mau makan dan muntah terus-menerus

Sebagian ibu hamil mengalami mual dan muntah selama masa kehamilan. Hal ini kadang kala membuat mual muntah dianggap sepele.

Padahal, mual muntah yang terjadi terus menerus bisa menjadi tanda bahaya. Apalagi jika ibu hamil jadi kehilangan nafsu makan, bahkan tidak mau makan.

"Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran," ungkap Kemenkes di situs resminya, seperti dikutip CNNIndonesia.com, Senin (13/6).

Untuk itu, pemerintah menyarankan agar ibu hamil yang mengalami mual muntah berlebihan segera menemui dokter kandungan agar mendapat penanganan yang cepat.

2. Demam tinggi

Demam sering kali dianggap keluhan kesehatan yang biasa. Sebab, beberapa sakit ringan pun bisa memicu demam.

Namun, hal ini rupanya perlu diwaspadai ibu hamil apalagi jika demam tinggi karena bisa memicu infeksi. Maka dari itu, segera ke dokter untuk mendapat pertolongan pertama.

3. Tubuh bengkak

Tanda bahaya kehamilan yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah tubuh bengkak. Ini memang hal yang biasa terjadi pada ibu hamil karena pertambahan berat badan yang signifikan dalam waktu cepat.

Gejalanya, beberapa bagian tubuh akan bengkak, seperti tangan, kaki, hingga wajah. Namun, bengkak dengan pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur perlu segera ditangani.

"Karena karena bisa saja ini pertanda terjadinya preeklampsia," terang Kemenkes.

4. Janin kurang gerak

Jika janin di dalam kandungan kurang aktif atau bahkan berhenti geraknya, maka ini adalah tanda bahaya kehamilan. Pasalnya, hal ini bisa mengindikasikan bahwa janin kekurangan oksigen atau kekurangan gizi.

"Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah 10 kali, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter," jelas Kemenkes.

5. Air ketuban pecah dini

Ibu hamil perlu waspada jika air ketuban pecah dini atau sebelum waktunya. Hal ini bisa membahayakan karena memudahkan terjadinya infeksi di dalam kandungan.

Bahkan, risikonya tidak hanya ke janin, tapi juga ke ibu. Maka periksalah ke dokter sesegera mungkin jika air ketuban pecah dini.

6. Pendarahan

Pendarahan menjadi tanda bahaya kehamilan karena bisa membuat ibu kehabisan darah dan kehilangan tenaga. Kondisi ini juga mengancam hidup janin.

Pada usia kehamilan muda, pendarahan bisa menjadi tanda keguguran. Sementara pada usia kehamilan tua, bisa jadi pertanda plasenta menutupi jalan lahir.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220621144503-260-811674/6-tanda-bahaya-kehamilan-muntah-terus-hingga-pendarahan