Prabowo: Inflasi di Bawah 3 Persen Suatu Prestasi...

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Presiden Prabowo Subianto menyinggung inflasi Indonesia yang saat ini berada di bawah angka 3 persen. Menurut dia, kondisi tersebut merupakan prestasi, tetapi tetap harus diwaspadai.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan pengantar pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan para Pj kepala daerah di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (9/12/2024).

"Secara keseluruhan, sebetulnya inflasi kita yang dalam kondisi sekarang saya kira sudah cukup bersyukur kita. Di bawah 3 persen inflasi," ujar Prabowo dilansir tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (10/12/2024).

"Saya kira sudah sesuatu yang prestasi. Dan saya katakan di sini, kita harus waspada. Karena kalau kita tidak kompak, tidak rukun, nah itulah yang dikehendaki pihak lain. Indonesia terlalu kuat, Indonesia terlalu kaya, Indonesia terlalu besar. Selalu ingin dirusak," tambah dia.

Dalam kesempatan itu, Presiden meminta agar rakor pengendalian inflasi yang sudah dilaksanakan setiap pekan dilanjutkan. Dengan begitu, kondisi inflasi bisa terus dijaga.

Selain itu, menurutnya, cara Indonesia mengendalikan inflasi ke depannya bisa ditiru oleh banyak negara.

"Saya minta mekanisme ini dilanjutkan, Mendagri teruskan ini. Saya juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak, lintas kementerian di tingkat pusat dan juga di daerah," tutur Prabowo.

"Terima kasih saya, penghargaan saya, saya kira suatu saat ini akan menjadi studi kasus. Banyak negara akan belajar ke kita," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta semua pihak di daerah agar terus menjaga laju inflasi.

Langkah ini lanjut dia, penting meski pada November 2024, inflasi nasional secara tahunan terkendali di angka 1,55 persen.

"Pemerintah menargetkan angka inflasi berada di angka 1,5 hingga 3,5 persen. Jangan sampai angka tersebut di bawah target karena produsen akan kesulitan menutupi ongkos produksi lantaran harga terlalu rendah," sebut Tito dilansir siaran pers Kemendagri.

Namun, angka tersebut juga jangan sampai di atas 3,5 persen karena akan menyulitkan masyarakat lantaran harganya terlalu tinggi. Karena nantinya sangat berdampak, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi rendah.

Selain itu, Mendagri juga mengingatkan perlunya mengantisipasi lonjakan harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pada momen ini, pola konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa diperkirakan meningkat sehingga berdampak terhadap kenaikan harga.

"Tapi ingat bahwa sebentar lagi kita menghadapi Natal Tahun Baru, ada pesta, makan-makan, transportasi, mobilitas masyarakat bergerak tinggi, ini juga bisa meningkatkan permintaan atau demand," jelas Tito.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, sepanjang tahun 2024, inflasi secara year on year mulai Januari hingga November selalu terkendali dan sesuai target.

Namun, dirinya juga membeberkan sejumlah komoditas yang harganya perlu diwaspadai pada Desember 2024, misalnya bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan daging ayam ras.

https://money.kompas.com/read/2024/12/10/073700426/prabowo--inflasi-di-bawah-3-persen-suatu-prestasi-