Sosok IN Ibu Kandung Bunuh Kakak Adik di Kediri Jawa Timur, Emosi Jika Lihat Pedagang Jualan Ini
19-December-24, 13:54Kumpulan berita terkini mengutip laporan – Sosok IN (50) ibu kandung bunuh kakak adik di Kediri Jawa Timur dikenal warga sekitar memiliki pribadi yang pemarah.
Sebelum kasus dua anak kandung dihabisinya geger, para tetangga mengenal sosok IN sebagai pribadi yang mudah emosi.
Ia yang sehariannya berjualan, sering marah jika melihat ada pedagang baru yang berjualan sama di dekatnya.
IN diketahui berjualan jajanan dan mainan di sekitar MI di Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur.
"Jualan di dekat rumah itu kan ada MI.
Ya jajanan ya mainan. Kalau ada pedagang lain jualannya sama, dia (Ida) marah-marah,” ungkap Firda, tetangga korban, Selasa (3/9/2024) dikutip dari Tribunjatim-timur .com.
Menurut Firda, IN melarang pedagang baru berjualan sama dengan jualannya.
Tidak boleh sama,” kata Firda.
Sementara itu menurut Firda, sosok suami IN diketahui bekerja tak menentu alias serabutan.
“Kalau suaminya setahu saya serabutan," ungkap Firda.
Kisah tragis kakak adik di Kediri Jawa Timur yang tewas pada Selasa (3/9/2024) diduga dilakukan oleh ibu kandung korban sendiri.
Kejadian tragis di Manisrenggo, Kota Kediri itu terjadi pada Selasa (3/9/2024) dini hari.
Beredar kabar, ibu korban yang menjadi terduga pelaku yaitu IN diduga mengalami depresi yang memicu tindak kekerasan terhadap dua anaknya tersebut.
Sutarmanto Ketua RT/RW 01/06 di kediaman korban mengungkapkan peristiwa itu pertama kali dilaporkan oleh warga pada dirinya saat dini hari.
"Saya subuh tadi dapat laporan.
Saat kami mendatangi lokasi, kedua anak tersebut sudah dalam kondisi meninggal berlumuran darah.
Kasus ini kemudian kami laporkan ke pihak kelurahan setempat dan diteruskan ke kepolisian," ungkap Sutarmanto.
Menurut Sutarmanto, IN diduga mengalami depresi lantaran mengamuk dan menganiaya anaknya hingga tewas.
Kisah kakak adik tewas dibunuh ibu kandung di Kediri Jawa Timur ini memang mengagetkan warga sekitar.
Warga tak menyangka sosok IN (50) tega menghabisi anak kandungnya, bahkan dua sekaligus.
Kakak adik, yaitu MB (14) siswa kelas 2 MTs dan BN (9) siswi kelas 1 MI di Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur ditemukan tewas di kediamannya pada Selasa (3/9/2024).
Ibu kandung korban yaitu IN diduga sebagai pelaku yang menghabisi nyawa kakak adik yang masih di bawah umur tersebut.
Kisah tragis yang dialami kakak adik itu begitu memilukan.
Warga sekitar mengenal sosok IN memang dikenal sebagai pribadi yang pemarah.
Seorang tetangga mengungkapkan sosok IN diketahui sering marah-marah.
"Memang terkenal pemarah, tapi tidak menyangka kalau sampai membunuh anaknya.
Kalau orang normal pasti tidak akan tega.
Saya tadi benar-benar melihat kondisi anaknya sangat memprihatinkan," kata Firda.
Sebelumnya warga Manisrenggo Kediri, Jawa Timur sempat heboh atas kasus pembunuhan yang menimpa kakak adik.
Terduga pelaku adalah ibu kandung korban sendiri.
Kejadian ini menjadi perhatian publik dan saat ini sedang ditangani oleh Satreskrim Polres Kediri Kota.
Kematian tragis kakak adik di Kediri Jawa Timur tewas usai dianiaya ibu kandung saat ini masih diselidiki pihak kepolisian.
Polisi masih mendalami kasus penganiayaan ibu kandung terhadap dua anaknya tersebut.
Upaya ini dilakukan untuk mengungkap apakah benar terbukti ibu korban mengalami gangguan jiwa hingga menyebabkan dua nyawa anaknya melayang.
Kasus kekerasan hingga mengakibatkan nyawa melayang ini menimpa kakak adik, yaitu MB (14) siswa kelas 2 MTs dan BN (9) siswi kelas 1 MI di Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (3/9/2024).
Nyawa kakak adik itu melayang setelah mengalami tindak kekerasan yang dilakukan ibu kandung mereka sendiri yaitu IN (50).
Ada dugaan IN mengalami depresi yang menyebabkan dirinya melakukan tindak kekerasan terhadap kedua anaknya.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin mengungkapkan kasus kakak adik tewas di Kediri ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.
Jasad korban yang merupakan kakak adik tewas di Kediri ini saat ini sedang menjalani autopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri.
Autopsi terhadap jasad dua korban ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian kakak adik tersebut.
Salah satu korban bahkan masih di bawah umur.
"Korban dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan autopsi guna menentukan penyebab pasti kematian mereka.
Betul korbannya ada dua dan masih di bawah umur," jelas Fathur, dikutip Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia dari Dikutip oleh kumpulan berita terkini dari media nasional Indonesia, Selasa (3/9/2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, jelas Fathur, kedua korban mengalami luka pada bagian kepala.
Luka yang dialami korban akibat sabetan benda tajam.
Sementara itu, IN terduga pelaku saat ini telah diamankan oleh polisi.
IN pun masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kantor polisi.
Polisi juga telah mengamankan barang bukti yang diduga digunakan dalam kasus penganiayaan ibu kandung terhadap anaknya itu.
Guna mengungkap kasus kekerasan yang dilakukan ibu terhadap anak kandung ini, polisi masih berupaya mendalami kasus ini.
Termasuk jelas Fathur, mendalami kasus ini apakah benar ibu korban terbukti mengalami gangguan jiwa.
Penyelidikan ini untuk memastikan semua aspek dalam mengungkap kasus ini.
"Kami akan terus melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan semua aspek dari kasus ini terungkap," kata Fathur.
Kakak Adik Ditemukan Tak Bernyawa
Ia bersama sejumlah warga saat itu mendatangi lokasi kejadian dan melihat korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
"Saya subuh tadi dapat laporan.
Saat kami mendatangi lokasi, kedua anak tersebut sudah dalam kondisi meninggal berlumuran darah.
Kasus ini kemudian kami laporkan ke pihak kelurahan setempat dan diteruskan ke kepolisian," ungkap Sutarmanto, Selasa, dilansir Kumpulan berita terkini mengutip laporan.
Ia mengatakan ibu korban diduga mengalami depresi lantaran sempat mengamuk dan menganiaya korban menggunakan senjata tajam.
Usai mendapatkan laporan warga, polisi kemudian datang untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).
Polisi juga mengerahkan petugas dari Indonesia automatic fingerprint Identification system (INAFIS) ke lokasi kejadian.
Terlihat garis polisi langsung dipasang di sekitar rumah yang menjadi lokasi kejadian.
Lokasi rumah korban tidak jauh dari jalan raya yakni hanya berjarak 50 meter.
Warga yang mendapati kabar itu pun berdatangan memadati lokasi kejadian untuk mengetahui peristiwa tersebut.