Hasil Dua Imbang di Kandang, Beckham Terlalu Show Up, Parkir Bus Sulit

Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Persib Bandung mengalami dua kali hasil imbang di kandang sendiri di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Setelah ditahan imbang Arema FC (2-2) di pekan ke-19 Liga 1 2023-2024, Persib harus puas berbagi poin dengan PSM Makassar (0-0) di pekan ke-21, Senin (4/12/2023) lalu.

Hasil tersebut membuat posisi Persib di peringkat dua klasemen mulai goyah, Bali United di peringkat tiga bisa menyamai perolehan poin yang dikumpulkan Persib (39 poin).

Menguntit PSIS Semarang di peringkat empat klasemen dengan 37 poin, Persib pantas gusar meski rekor tak terkalahkan 14 laga terjaga.

Ada beberapa catatan pelatih Persib Bojan Hodak yang seharusnya bisa menjadi mawas diri pemainnya.

Berkaca pada laga terakhir melawan PSM, Beckham Putra yang diplot mengganti peran Levy Madinda di lini tengah bermain cukup bagus, kendati ia disebut terlalu banyak melakukan show up atau unjuk kebolehan.

Ini justru membuatnya melakukan kesalahan-kesalahan mendasar. Beberapa kali Etam—sapaan akrabnya—salah pengertian dengan rekan satu tim.

Final pass pemain 22 tahun ini juga kurang akurat menyebabkan tim kehilangan penguasaan bola.

“Beckham bermain cukup bagus, dia di babak kedua bermain cukup baik, di babak pertama dia mungkin sedikit terlalu banyak ingin memberikan kesan (unjuk kemampuan kepada penonton),” puji sekaligus kritik Hodak.

Hodak lalu menarik keluar Beckham dengan memasukkan gelandang asing baru Stefano Beltrame menit 71.

Sesuai prediksi, Beltrame masih belum menyatu dengan tim. Eks Juventus itu butuh adaptasi dengan cuaca dan gaya permainan Liga Indonesia.

Stefano Beltrame datang dari negara Eropa yang tengah memasuki musim dingin mencapai -2 derajat celcius. Catatan Hodak untuk memberinya waktu/ruang beradaptasi.

“Lalu Stefano (Beltrame) ketika masuk, dia terlihat memiliki kualitas tapi masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan cuaca dan permainan di sini,” nilai Hodak.

Persib dinilai kesulitan saat menghadapi lawan yang menerapkan strategi parkir bus.

PSM banyak menumpuk pemain di area kotak penalti, strategi negative football itu mampu meredam agresivitas dua penyerang Persib asal Brasil David da SIlva dan Ciro Alves.

Hodak harus mengakui strategi tersebut sangat menyulitkan pemainnya dalam membongkar pertahanan lawan. Namun itulah pertarungan taktikal, ia tetap menaruh respect.

“Walaupun mereka melakukan strategi parkir bus, kami harus respek kepada mereka, setiap kehilangan bola, mereka langsung melakukan pelanggaran taktikal,” begitu hormat Hodak.

Terlepas dari itu, ia juga harus mengkritisi pemainnya yang terlalu banyak melakukan kesalahan mendasar. Ini jadi catatan yang harus diperbaiki jelang laga lanjutan Persib vs Persik Kediri akhir pekan nanti.

“Tapi sekali lagi, kami melakukan terlalu banyak kesalahan dasar, kesalahan teknis dalam operan dan final pass.”

“Situasi mencetak gol terbuka tapi operan akhirnya itu tidak maksimal. Dan terkadang harus respek kepada tim lawan, mereka bertahan dengan bagus,” tutur pelatih 52 tahun ini.

“Mereka juga tidak banyak membuat peluang, buat pertahanan kami tidak dalam masalah. Tapi mereka bertahan dengan bagus dan tidak mengizinkan kami melancarkan serangan,” bebernya.

https://bola.kompas.com/read/2023/12/06/14000038/hasil-dua-imbang-di-kandang-beckham-terlalu-show-up-parkir-bus-sulit