Ekonom Ragu Crazy Rich Asing Mau Tanam Uang di Family Office RI

Jakarta, Seperti yang dilansir media nasional yang dikutip oleh kumpulan berita terkini --

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi orang super kaya alias crazy rich asing enggan menanamkan uang atau berinvestasi melalui family office di Tanah Air.

Menurutnya, para crazy rich meragukan keamanan data pribadi di Indonesia setelah terjadi kebocoran Pusat Data Nasional (PDN).

"Dengan kasus bocornya PDN, ini jadi catatan buruk. Karena family office, dia sangat sekresi. Dia enggak mau data investasinya dan lain-lain bocor. Dan kita lemah soal itu," katanya di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).

Bhima mengatakan family office biasanya dibentuk di negara yang memenuhi dua kriteria. Pertama, negara tersebut mengenakan pajak secara rendah atau tidak sama sekali mengenakan pajak alias tax heaven.

Kedua, negara tersebut merupakan pusat keuangan global (financial hub). Indonesia, kata Bhima, tidak memenuhi dua kriteria tersebut.

Selain itu, crazy rich biasanya mau menanamkan uang melalui family office di negara yang memiliki pasar keuangan mendalam. Maka tak heran family office banyak dibentuk di Singapura, Belanda, dan Jepang yang memang memiliki beragam produk investasi. Sementara di Indonesia katanya tidak demikian.

Bhima menduga tujuan utama pemerintah membentuk family office adalah untuk menarik dana repatriasi dari orang-orang super kaya Indonesia yang selama ini menempatkan dananya di luar negeri, khususnya di Singapura.

"Untuk apa? Untuk menstabilkan nilai tukar rupiah kita. Karena hari ini sudah Rp16.200," katanya .

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan family office bakal dibentuk paling lambat Oktober atau sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.

Ia mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan finalisasi pembentukan family office.

"Saya kira itu masih teknis, tapi harus selesai sebelum Oktober ini," katanya.

Luhut juga mengatakan telah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait rencana pemberian insentif pajak bagi orang kaya asing yang akan menaruh uangnya di family office.

Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi termasuk uang yang ditaruh di family office harus diinvestasikan.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240725143121-532-1125459/ekonom-ragu-crazy-rich-asing-mau-tanam-uang-di-family-office-ri