Komandan Paspampres Minta Warga Tak Berperilaku Agresif di Hadapan Jokowi
19-December-24, 11:26Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen TNI Achiruddin meminta masyarakat tidak membuat perilaku agresif dan terkesan membahayakan saat bertemu Presiden Joko Widodo.
Hal ini menanggapi viralnya video seorang warga yang mengaku dipukul oleh Paspampres usai mendekati Presiden Joko Widodo untuk berswafoto di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9/2024).
Ia pun menepis tudingan bahwa pemukulan tersebut dilakukan oleh Paspampres.
"Yang pasti tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh Paspampres. Banyak pengamanan dari pihak wilayah saat itu," kata Achiruddin kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).
"Kami berharap, masyarakat juga memaham SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden, sehingga tidak berbuat yang agresif dan terkesan membahayakan obyek VVIP," imbuhnya.
Jika ingin berfoto, ia meminta masyarakat lebih tertib dan antre karena banyak yang berminat mengabadikan momen dengan Presiden Jokowi.
"Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif. Bapak presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun harus antre, karena banyak peminatnya," ucap Achiruddin.
Terpisah, Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana juga menyebut tidak ada pemukulan salah seorang warga oleh Paspampres saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres. Kami akan cek tim pengamanan wilayah," kata Yusuf kepada salah satu media nasional, sesuai yang dikompilasi kumpulan berita terkini Selasa (10/9/2024).
Yusuf mengungkapkan, dalam melakukan tugasnya, Paspampres dilatih untuk waspada dan humanis.
Hal itu kata Yusuf, juga menjadi penekanan dari Presiden Jokowi untuk selalu bersifat humanis.
Dia bilang, pengamanan presiden saat kunjungan kerja juga terdiri dari berbagai unsur TNI/Polri.
Kendati demikian, ia meminta maaf kepada warga atas kejadian tersebut. Yusuf mengungkapkan, fenomena ini akan menjadi pelajaran dan evaluasi ke depan.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, video seorang pemuda yang mengaku dihantam Paspampres viral di media sosial.
Video viral itu menunjukkan baju yang dikenakan Presiden Jokowi sama ketika ia menghadiri dan membuka acara MTQ Nasional XXX Tahun 2024 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (8/9/2024) malam.
"Kamu jangan kayak gitu, ya," kata aparat keamanan kepada pemuda tersebut, berdasarkan keterangan video yang beredar.
Di video yang sama, pemuda itu mengaku dihantam oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Ia pun menyayangkan kejadian itu karena ia menilai Presiden Jokowi adalah presiden rakyat Indonesia.
"Saya dihantam, saya dipukul sama pasukan presiden tadi, dihantam, hanya karena foto sama presiden. Itu presiden Republik Indonesia dan presiden rakyat Indonesia kenapa saya dihantam sama Paspampres," ucapnya.
"Untung saya enggak mati, hantaman itu keras. Pak Presiden aja enggak jadi masalah. Masak saya dihantam sama apa namanya, Paspampres-nya, enggak bisa begitu," imbuhnya.
Menurut informasi yang diterima media nasional yang mengungkapkan berita ini, yang kemudian dimuat di kumpulan berita terkini terduga pelaku merupakan pasukan pengaman setempat.