[POPULER GLOBAL] Ini Profil JD Vance | Trump Langsung Telepon Putin
19-December-24, 11:18Laporan kumpulan berita terkini dari berbagai media nasional - Berita mengenai profil JD Vance yang jadi Wakil Presiden AS, memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Sedangkan di bawahnya Donald Trump menelepon dan memperingatkan Vladimir Putin soal perang Ukraina usai dia menang Pilpres AS 2024.
Berita lainnya yang banyak dibaca di kanal Global kumpulan berita terkini melaporkan hal tersebut, seperti yang diberitakan oleh media nasional sebelumnya adalah pernyataan bersama Indonesia-China yang tak akui klaim sepihak Beijing di Laut China Selatan.
Selengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (11/11/2024) hingga Selasa (12/11/2024) pagi yang dapat disimak:
1. Siapa Wakil Presiden Trump? Ini Profil JD Vance
Donald Trump telah memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat 2024 dengan mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Kemenangan itu mengantarkan Trump menduduki kursi presiden ke-47 AS, didampingi Wakil Presiden terpilih, JD Vance.
James David Vance lebih dikenal JD Vance adalah senator junior dari negara bagian Ohio yang juga dikenal sebagai penulis memoar Hillbilly Elegy.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
2. Trump Langsung Telepon dan Peringatkan Putin soal Perang Ukraina Usai Menang Pilpres AS
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump langsung menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan memperingatkannya soal perang di Ukraina, setelah diproyeksikan menang pilpres AS 2024.
Washington Post pada Minggu (10/11/2024) melaporkan, Trump memperingatkan Putin untuk tidak meningkatkan perang di Ukraina.
Disebutkan bahwa Trump menelepon bos Kremlin itu pada Kamis (7/11/2024) dari kediamannya di Mar-a-Lago.
Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.
3. Indonesia: Pernyataan Bersama RI-China Tak Akui Klaim Sepihak Beijing di Laut China Selatan
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan, Pernyataan Bersama Indonesia-China yang disepakati dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing bukanlah pengakuan atas klaim sepihak China di Laut China Selatan.
Diberitakan Antara, dalam pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta pada Senin (11/11/2024), Pernyataan Bersama tersebut akan dilaksanakan berdasarkan koridor konvensi internasional di bidang maritim, perjanjian bilateral, dan ketentuan undang-undang dan peraturan nasional.
“Kerja sama ini tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim ‘sembilan garis putus-putus’ atau mine-dash line, dan Indonesia menegaskan kembali posisinya bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis hukum internasional dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982,” terang Kemlu RI.