Cegah PKL Bikin Semrawut Dua Ruas Jalan Tulungagung, Petugas Gabungan Dirikan 3 Tenda Penjagaan

Dimuat dalam media nasional yang dirangkum kumpulan berita terkini, TULUNGAGUNG - Petugas gabungan Satpol PP, TNI, Polri dan Dishub berjaga di Jalan A Yani Timur dan Jalan Basuki Rahmat Tulungagung, Rabu (3/7/2024). Penjagaan ini berkaitan dengan pelaksanaan sterilisasi kedua ruas jalan ini dari Pedagang Kaki Lima (PKL).

Tita tenda penjagaan didirikan untuk mencegah PKL kembali, masing-masing di depan SMPN 1 Tulungagung di Jalan Basuki Rahmat, di depan SDN 4 Kampungdalem, dan di depan sebelah Timur Golden Swalayan di Jalan A Yani Timur.

Sebelumnya Satpol PP sudah melakukan sosialisasi kepada para PKL yang biasa berjualan di kedua ruas jalan itu. "Penjagaan ini bagian dari program bersama, Tertib PKL dan Tertib Lalu Lintas,” jelas Kepala Satpol PP Tulungagung, Sony Welly Ahmadi.

Sony melanjutkan, posko ini didirikan bersama karena bukan hanya Satpol PP yang berkepentingan. Kepolisian juga sering mendapat keluhan karena kedua ruas jalan ini macet setiap jam pulang sekolah.

Para orangtua yang menjemput anaknya di SMP 1 Tulungagung sulit memarkir kendaraan karena kantong parkir digunakan berjualan PKL. Demikian juga di Jalan A Yani Timur, semrawut saat SDN 4 Kampungdalem selesai proses pembelajaran.

“Jadi proses ini kami lakukan bersama-sama. Penertiban ini nyambung dengan penataan Car Free Day,” sambung Sony.

Penjagaan ini rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari pertama penertiban PKL. Selanjutnya Satpol PP akan melakukan pengawasan dan patroli rutin di kedua ruas jalan ini.

Jika ada PKL yang melakukan pelanggaran maka akan dilakukan penindakan. “Memang tidak ada tempat relokasi yang disiapkan. Namun kami arahkan ke Pinka sebelah Timur,” ujar Sony.

Pinka (pinggir kali) adalah kawasan wisata kuliner di tepi Sungai Ngrowo Tulungagung. Selain Pinka, para PKL sementara bisa pindah ke kawasan Pasar Wage saat malam hari. Kawasan ini masih ditoleransi untuk berjualan PKL saat malam, karena dinilai tidak mengganggu lalu lintas.

Sebelumnya kawasan ini menjadi jalur bus antar kota dari Terminal Gayatri, namun kini jalur bus sudah dialihkan lewat simpang Jepun. “PKL boleh berjualan, tetapi kami tekankan jangan di trotoar dan bahu jalan,” tegas Sony.

Sebelumnya Dishub bersama Satpol PP, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta Dinas Lingkungan Hidup menata para PKL di area Car Free Day (CFD).

CFD yang digelar setiap Minggu pagi di seputar alun-alun, menjadi sumber dikeluhkan warga karena dipenuhi PKL. Dishub menghentikan sementara waktu CFD sampai proses penataan dinilai tuntas. *****

https://surabaya.tribunnews.com/2024/07/03/cegah-pkl-bikin-semrawut-dua-ruas-jalan-tulungagung-petugas-gabungan-dirikan-3-tenda-penjagaan