Ketegangan Meningkat: India Desak Warga Negara Pakistan Tinggalkan Negara Pasca-Serangan Kashmir

India Perintahkan Warga Pakistan Tinggalkan Negara di Tengah Ketegangan Pasca-Serangan di Kashmir

New Delhi - Hubungan antara India dan Pakistan kembali menegang menyusul serangan mematikan di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir. Pemerintah India telah mengeluarkan perintah yang mengharuskan seluruh warga negara Pakistan yang saat ini berada di India untuk meninggalkan negara tersebut sebelum tanggal 29 April.

Kementerian Luar Negeri India mengumumkan langkah ini pada hari Kamis (24/4), sebagai respons diplomatik atas serangan teror yang menargetkan wilayah Pahalgam yang disengketakan. Serangan tersebut telah memicu kemarahan dan kecaman luas di India.

"Setelah serangan teror Pahalgam, Pemerintah India telah memutuskan untuk menangguhkan layanan visa bagi warga negara Pakistan dengan segera," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri India. Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa semua warga negara Pakistan yang saat ini berada di India harus mematuhi perintah untuk meninggalkan negara sebelum masa berlaku visa mereka berakhir, yang secara efektif telah dipersingkat.

Perintah ini tidak berlaku bagi para diplomat Pakistan yang bertugas di New Delhi, meskipun jumlah personel diplomatik telah dikurangi berdasarkan perintah yang dikeluarkan sehari sebelumnya. Tindakan ini semakin memperburuk hubungan diplomatik yang sudah tegang antara kedua negara.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah bersumpah untuk membawa para pelaku serangan Kashmir ke pengadilan. Dalam pidatonya setelah serangan tersebut, Modi menyatakan tekadnya untuk mengidentifikasi, melacak, dan menghukum setiap teroris dan pendukungnya, bahkan sampai ke ujung bumi.

"Saya katakan kepada seluruh dunia: India akan mengidentifikasi, melacak, dan menghukum setiap teroris dan pendukungnya," tegas Modi, mencerminkan kemarahan dan tekad pemerintah India untuk menanggapi serangan tersebut dengan tegas.

Serangan di Pahalgam, yang menewaskan 26 orang, sebagian besar warga India, merupakan insiden paling mematikan yang menargetkan warga sipil di wilayah sengketa Kashmir sejak tahun 2000. Pemerintah India menuduh Pakistan mendukung "terorisme lintas batas" dan telah mengambil serangkaian tindakan diplomatik untuk menurunkan hubungan dengan negara tetangga tersebut.

Pakistan telah membantah keterlibatan dalam serangan di Pahalgam. Namun, India tetap berpendirian bahwa Pakistan bertanggung jawab atas dukungan terhadap kelompok-kelompok militan yang beroperasi di wilayah tersebut. Perintah pengusiran warga negara Pakistan ini merupakan langkah terbaru dalam serangkaian tindakan yang diambil oleh India untuk menekan Pakistan terkait isu terorisme.

Situasi di perbatasan antara India dan Pakistan tetap tegang, dan dikhawatirkan tindakan lebih lanjut dapat diambil oleh kedua belah pihak yang dapat semakin memperburuk hubungan mereka.