HP Resmikan Pabrik Perakitan Laptop dan Printer di Batam: Wujud Komitmen Terhadap TKDN
Hewlett-Packard (HP) memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan meresmikan pabrik perakitan laptop dan printer di Batam, Kepulauan Riau. Fasilitas yang beroperasi sejak beberapa bulan lalu ini, merupakan hasil kolaborasi strategis dengan PT Sat Nusapersada, menandai langkah signifikan dalam mendukung kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang digalakkan pemerintah.
Inisiatif ini sejalan dengan regulasi TKDN yang mewajibkan produsen elektronik asing untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal dalam produk yang dipasarkan di Indonesia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sendiri telah menetapkan standar TKDN di atas 25 persen untuk laptop, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Meskipun detail komponen lokal yang digunakan tidak diungkapkan secara rinci, HP dan Sat Nusapersada menjamin bahwa proses perakitan dan pengujian telah memenuhi standar kualitas global dan regulasi yang berlaku.
Saat ini, pabrik di Batam telah memproduksi sejumlah model laptop dan printer HP, di antaranya:
- HP 240R G9 Notebook PC (Intel Core i3): 27,88 persen TKDN
- HP 240R G89 Notebook PC (Intel Core i5): 27 persen TKDN
- HP 240R G9 Notebook PC (Intel Core i7): 26,45 persen TKDN
- HP Smart Tank 523: 33,23 persen TKDN
- HP Smart Tank 583: 33,06 persen TKDN
- HP Smart Tank 215: 33,25 persen TKDN
Juliana Cen, Managing Director HP Indonesia, mengungkapkan bahwa pemilihan Batam sebagai lokasi pabrik didasarkan pada pertimbangan strategis, termasuk ketersediaan mitra bisnis yang kompeten, daya saing, dan sumber daya manusia yang mumpuni. Kolaborasi dengan PT Sat Nusapersada dipandang sebagai langkah tepat untuk memanfaatkan keahlian dan ekosistem manufaktur yang telah berkembang di Batam.
Lebih lanjut, Juliana Cen menekankan bahwa komitmen HP terhadap Indonesia tidak hanya sebatas memenuhi regulasi TKDN, tetapi juga berorientasi pada kualitas dan keberlanjutan. HP berupaya menghadirkan produk dengan standar global, termasuk penggunaan bahan daur ulang, serta memastikan kualitas produk yang dihasilkan di Indonesia setara dengan produk yang diproduksi di negara lain.
Pabrik HP di Batam dilengkapi dengan serangkaian pengujian ketat untuk memastikan kualitas dan daya tahan produk. Proses pengujian meliputi:
- Uji Ketahanan (Durability Test): Laptop dijatuhkan dari ketinggian sekitar 60 cm dari berbagai sisi untuk menguji ketahanan komponen dan bodi.
- Uji Getaran: Laptop digoyangkan searah sumbu X dan Y untuk menganalisis ketahanan terhadap guncangan.
- Uji Ketahanan Terhadap Suhu Ekstrem dan Kelembaban: Laptop diuji dalam kondisi suhu dan kelembaban ekstrem untuk memastikan performa yang stabil.
- Uji Ketahanan Terhadap Debu dan Garam: Laptop diuji untuk memastikan ketahanan terhadap partikel debu dan garam.
- Uji Ketahanan Engsel Layar (Hinge): Engsel layar diuji hingga 18.000 lipatan untuk memastikan daya tahan hingga lima tahun.
Selain pengujian, proses perakitan juga dilakukan dengan cermat dan teliti untuk memastikan setiap produk berfungsi dengan baik, bebas dari cacat, dan steril. Setiap stasiun perakitan membutuhkan waktu sekitar 90 detik, sementara satu lini produksi lengkap mampu menghasilkan 40 unit laptop dan printer per jam. Dengan kapasitas produksi sekitar 280 unit per hari, pabrik HP di Batam diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan berkontribusi pada pertumbuhan industri elektronik di Indonesia.