Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Donny Tri Istiqomah, seorang tokoh yang dikenal dekat dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan fakta penting terkait kasus dugaan suap dan upaya menghalangi penyidikan yang melibatkan Harun Masiku.

Donny mengakui bahwa dirinya pernah bertemu dengan Harun Masiku sebanyak dua kali. Pertemuan pertama terjadi di kantor pusat DPP PDI-P di Jakarta Pusat. Donny menjelaskan bahwa pertemuan itu terjadi secara tidak terduga. Harun Masiku tiba-tiba datang menemuinya dan memperkenalkan diri sebagai pengganti Riezky Aprillia.

"Kemudian (Harun bilang), 'saya Harun Masiku, saya nanti yang akan menggantikan...', dia mengeklaim ya. Dia menggantikan Riezky, terus ngasih uang saya 100 (juta), terima kasih. Mengucapkan terima kasih ngasih saya uang Rp 100 juta. Sebagai ucapan terima kasih karena saya sudah menyusun uji materi PKPU," ujar Donny di persidangan.

Pada pertemuan itu, Harun Masiku memberikan uang sebesar seratus juta rupiah kepada Donny sebagai ucapan terima kasih atas penyusunan uji materi. Donny mengibaratkan uang tersebut sebagai lawyer fee. Pertemuan kedua terjadi menjelang rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 31 Agustus 2019. Donny mengaku lupa lokasi persis pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan kedua, Harun Masiku menanyakan perkembangan proses Pergantian Antar Waktu (PAW) yang sedang diupayakannya. "Harun sempat nanya, 'gimana ini putusan MA kan sudah keluar'. (Donny jawab) 'Ya tunggu, Pak. Nunggu rapat pleno DPP dulu. Kalau sudah ada rapat pleno DPP yang memutuskan memang'. Harun (bilang), 'kan itu pasti buat saya'. Belum tentu, saya bilang, 'nunggu pleno DPP dulu. Kalau pleno DPP kemarin caleg lain kan gimana? Saya enggak bisa bergerak sebelum ada rapat pleno DPP memutuskan'," jelas Donny.

Donny menegaskan bahwa dirinya harus melaporkan kepada DPP sebelum membuat surat keputusan terkait PAW Harun Masiku. Dalam persidangan, Jaksa juga menanyakan apakah pertemuan Donny dengan Harun Masiku atas perintah Hasto. Donny menjawab bahwa mungkin saja Harun Masiku menemuinya atas suruhan Hasto. Namun, ia meminta agar hal tersebut dicek melalui percakapan yang mungkin ada. Donny menambahkan bahwa Harun Masiku hanya meminta kejelasan mengenai perkembangan putusan MA kepada dirinya.