Indonesia Hibahkan Dana Signifikan untuk Mendukung Pembangunan Fiji
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan bilateral dengan Fiji melalui pemberian hibah sebesar 6 juta Dolar Amerika Serikat, atau setara dengan Rp 101,2 Miliar. Dukungan finansial ini diumumkan secara langsung oleh Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, dalam pernyataan bersama di Istana Merdeka, Jakarta.
PM Rabuka menyampaikan apresiasi mendalam atas hibah yang diberikan, menekankan bahwa bantuan ini akan meringankan beban fiskal pemerintah Fiji karena tidak berbentuk pinjaman. Ia juga menyinggung tentang komitmen yang telah dibuat oleh pemimpin Indonesia sebelumnya dan harapan agar komitmen tersebut dapat segera terealisasi. Hibah ini dipandang sebagai wujud nyata persahabatan dan solidaritas antara kedua negara.
Selain dukungan finansial, PM Rabuka juga menyampaikan terima kasih atas pembangunan pusat pelatihan pertanian di Fiji oleh Indonesia. Pusat pelatihan ini diharapkan dapat menjadi pusat regional yang akan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat, terutama di wilayah yang sebelumnya mengalami kesulitan ekonomi akibat penutupan pabrik gula. Dengan adanya pusat pelatihan ini, diharapkan masyarakat Fiji, khususnya generasi muda, dapat memperoleh keterampilan baru di bidang pertanian dan peternakan, sehingga meningkatkan taraf hidup mereka.
Kerja sama antara Indonesia dan Fiji tidak terbatas pada bidang pertanian. Kedua negara juga menjajaki potensi kerja sama di sektor kesehatan, penelitian, dan pendidikan. Fiji menyambut baik undangan dari Indonesia untuk berpartisipasi dalam latihan militer bersama, yang akan memperkuat kemampuan pasukan penjaga perdamaian dan bantuan bencana. Fiji sendiri baru-baru ini meresmikan pusat pelatihan serupa, yang terbuka untuk kawasan regional. Kemitraan dengan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelatihan yang diberikan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi PM Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka. Pertemuan bilateral tersebut membahas berbagai isu strategis yang menjadi kepentingan bersama kedua negara. Sejumlah menteri dari kedua negara turut hadir dalam pertemuan tersebut, menunjukkan keseriusan kedua pemerintah dalam memperkuat hubungan bilateral.