Penertiban Lapak di Stasiun Tambun: Pedagang Kecil Terpaksa 'Kucing-Kucingan' Demi Bertahan Hidup

Kabupaten Bekasi, Jawa Barat - Penertiban puluhan lapak semipermanen ilegal di sekitar Stasiun Tambun, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, telah memaksa para pedagang kecil untuk mencari cara alternatif demi mempertahankan mata pencaharian mereka.

Pada hari Rabu, 23 April 2025, pemerintah daerah melakukan pembongkaran lapak-lapak yang berdiri di atas terowongan atau underpass di sisi Stasiun Tambun. Meskipun penertiban telah dilakukan, beberapa pedagang tetap nekat berjualan di area tersebut, meskipun tanpa lapak yang layak.

Sudaryono, seorang pedagang berusia 68 tahun yang lapaknya ikut dibongkar, mengungkapkan bahwa ia terpaksa melakukan taktik "kucing-kucingan" dengan petugas Satpol PP untuk menghindari penertiban lebih lanjut. Ia mengakui bahwa tindakan ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

"Sekarang ya kucing-kucingan sama Satpol PP. Mau bagaimana lagi, kalau ada Satpol PP ya saya pergi," ujar Sudaryono saat ditemui di dekat Stasiun Tambun, Kamis (24/4/2025).

Sebelum penertiban, Sudaryono telah berjualan selama tujuh tahun di lokasi tersebut, menawarkan berbagai barang seperti kopi, air mineral, dan rokok. Penghasilannya mencapai sekitar Rp 200.000 per hari. Namun, dengan hilangnya lapak, pendapatannya terancam merosot tajam.

"Paling dapat Rp 100.000 seharian, itu juga belum tentu dapat. Sekarang memang susah," keluhnya.

Sudaryono menyadari bahwa ia berjualan di lokasi yang tidak seharusnya. Namun, ia berharap Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, dapat memberikan solusi bagi para pedagang kecil agar mereka tetap bisa mencari nafkah secara layak.

"Sebetulnya, kalau Pak Bupati baik, penertiban itu memang wajib, tapi yang penting pedagang kecil juga diperhatikan dan diberi tempat supaya bisa dagang. Kasihanilah orang kecil," tambahnya.

Sebelumnya, puluhan lapak liar semipermanen yang berdiri di atas terowongan atau underpass di samping Stasiun Tambun telah dibongkar. Lapak-lapak tersebut merupakan tempat para pedagang kaki lima mencari nafkah sehari-hari.

Lapak-lapak itu berada di trotoar area letter U di samping Stasiun Tambun dan juga menjadi tempat berkumpul bagi pengemudi ojek yang menunggu penumpang. Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa banyak sisa bangunan lapak yang masih berserakan di pinggir jalan sekitar stasiun, termasuk asbes, bambu, spanduk, dan papan tripleks. Walaupun telah ditertibkan, sejumlah pedagang kecil masih terlihat menjajakan dagangan di sekitar lokasi.