Reaktivasi Lima Jalur Kereta Api di Jawa Barat Membutuhkan Investasi Signifikan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah berupaya menghidupkan kembali lima jalur kereta api non-aktif yang tersebar di berbagai wilayah. Proyek ambisius ini diperkirakan membutuhkan investasi yang signifikan, mencapai Rp 20 triliun. Rencana reaktivasi ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, mengurangi kemacetan, dan memberikan alternatif transportasi yang lebih efisien bagi masyarakat.

Lima jalur kereta api yang menjadi fokus utama dalam program reaktivasi ini meliputi:

  • Banjar-Cijulang: Jalur sepanjang 82 kilometer ini membutuhkan alokasi dana sekitar Rp 1,894 triliun untuk pembangunan infrastruktur dan Rp 230 miliar untuk pengadaan sarana.
  • Cibatu-Garut-Cikajang: Jalur sepanjang 47,5 kilometer ini memerlukan investasi sebesar Rp 1,649 triliun untuk infrastruktur dan Rp 115 miliar untuk sarana.
  • Rancaekek-Tanjungsari: Jalur terpendek dengan panjang 11,5 kilometer ini membutuhkan anggaran Rp 865 miliar untuk infrastruktur dan Rp 230 miliar untuk sarana.
  • Cipatat-Padalarang: Jalur sepanjang 17 kilometer ini memerlukan dana sekitar Rp 1,001 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
  • Cikudapateuh (Bandung)-Ciwidey: Jalur sepanjang 37,8 kilometer ini menjadi yang paling mahal, dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 4,016 triliun untuk infrastruktur dan Rp 345 miliar untuk sarana.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dhani Gumelar, mengakui bahwa biaya untuk menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api ini memang tidak sedikit. Selain pembangunan fisik, pembebasan lahan juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak lahan yang dulunya merupakan bagian dari jalur kereta api kini telah dikuasai oleh masyarakat. Selain itu, penyesuaian teknis juga diperlukan karena perencanaan jalur kereta api yang ada saat ini berbeda dengan kondisi zaman Belanda.

Dhani Gumelar memperkirakan bahwa realisasi reaktivasi kelima jalur kereta api ini membutuhkan waktu sekitar lima tahun. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjanji untuk mempercepat proses ini dan mengusulkannya ke pemerintah pusat. Diharapkan, dengan dukungan dari berbagai pihak, proyek ini dapat segera terwujud dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Warga menyambut baik rencana reaktivasi jalur kereta api ini. Astri Putri, seorang warga Cianjur, berharap jalur kereta api dapat menjadi alternatif transportasi yang lebih cepat dan nyaman menuju Bandung. Selama ini, warga Cianjur harus menggunakan bus atau kendaraan pribadi yang seringkali terjebak macet. Selain itu, reaktivasi jalur kereta api juga menjadi nostalgia bagi warga Cianjur yang memiliki kenangan indah dengan perjalanan kereta api di masa lalu.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ade, warga Padalarang. Ia mengatakan bahwa Stasiun Tagogapu sangat berguna bagi warga setempat yang ingin bepergian ke Cianjur atau Sukabumi. Dengan adanya kereta api, perjalanan menjadi lebih cepat dan efisien.

Reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat bukan hanya sekadar proyek pembangunan infrastruktur, tetapi juga upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menghidupkan kembali kenangan masa lalu, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.